Mohon tunggu...
taminsuwito
taminsuwito Mohon Tunggu... Seniman - Keberuntungan selalu menyertaiku

Kemanusiaan Seperti Terang Pagi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kacung-kacung Birokrasi

10 Februari 2019   08:44 Diperbarui: 10 Februari 2019   09:09 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sejujurnya saya sudah menulis mengenai artikel ini sudah sekitar empat -- lima bulan lalu, ada versi asli yang saya tuliskan dan berhubung saya akan mempublikasikan tulisan ini khusus pertama kalinya di KOMPASIANA yang saya anggap adalah salah satu tempat mencurahkan idealisme pribadi dalam menulis selain di blog pribadi saya. 

Saya sudah memulai di paragraf pertama dan saya akan menuju paragraf mengenai artikel yang saya beri judul Kacung-Kacung Birokrasi di paragraf kedua.

Menurut KBBI Kacung (Ka*cung n pesuruh, pelayan, jongos (biasanya anak laki-laki), Birokrasi (Bi*ro*kra*si n 1. Sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hierarki dan jenjang jabatan; 2. cara bekerja atau susunan pekerjaan yang serba lamban, serta menurut tata aturan (adat dan sebagainya) yang banyak liku-likunya dan sebagainya). 

Sebuah perjalanan dengan seorang pejabat yang buhhhh gayanya, benar-benar dilayani oleh bawahannya, bukannya seorang ASN itu melayani?. Indonesiaku pantaslah kau menangis hari ini, serta hari-hari lalu. Aku berjalan dengan staff senior ku. 

Ia melayani dengan protap kuno, serta aku dengan gaya anak milenial ASN saat ini, 180 berbeda, kutekankan sekali lagi berbeda. Miris disudut pandang idealismeku, belajar disudut keingintahuanku. Sisi kelam pemerintahan di negeriku, aku yakin bukan hanya di satuan kerja saat aku menulis akan hal ini, melainkan diseluruh satuan kerja birokrasi lainnya di Indoneisaku. 

Ya Allah, aku bukan hamba yang taat padamu, tapi aku memohon Engkau mampu merubah semua itu disaat generasiku di posisi "Pejabat" seperti beliau-beliau raja kecil yang "sok" saat ini.

Walaupun "Jenjang Jabatan" itu memang menjadi dasar dari seluruh hal yang berkaitan dengan unggah-ungguh; hormat; dan tentu sedikit rasa takut akan tetapi saya rasa di Birokrasi di zaman seperti ini harusnya segera ditinggalkan. 

Di era keterbukaan media, era segala sesuatunya bisa ter-capture oleh banyak orang dan bisa diukur hanya dengan sedikit ketikan di layar gawai. 

Selayaknya sebagai seorang birokrat harusnya mampu membumbui generasi-generasi penersunya yang masih tahap belajar ini dengan sentuhan yang berbeda; dengan sentuhan pengalaman yang mampu membawa dan mengajarkan arti dari sebuah kesabaran dalam memimpin; dengan sentuhan kepemimpinan yang saat ini tentu minim diketahui oleh generasi milenial seperti saya ini.

Saya hanya tidak habis pikir dengan beberapa oknum, sekali lagi beberapa oknum pejabat di dalam birokrasi yang tidak memberikan atau mentransferkan sisi-sisi positif pengalaman "pejabat" kepada orang-orang muda; kepada orang yang haus akan ilmu; kepada orang yang ingin tahu lebih banyak; kepada seorang ASN milenial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun