Jokowi pernah berbangga hati saat dia mengabarkan bahwa kasus kebakaran lahan gambut semenjak 2016-2019 mengalami penurunan sampai 85%. AlhamduliLLAAH itu karunia tentunya.Â
Nah yang jadi masalah saya sebagai orang yang 100% berjasa dalam upaya tersebut dengan menemukan 3 tekhnologi yang kesemuanya tercatat dan terbukti sukses dalam upaya penanggulangan kebakaran lahan gambut tersebut malah dipenjara.
Penemuan saya antara lain bios 44, nusantara foam for fire, bio oil 100% yang kesemuanya saya dedikasikan untuk republik tercinta dalam mengatasi karhutla tahunan.
Mengucapkan terimakasih saja dia tidak, apalagi memberikan seperak dua perak kepada saya...jauh panggang dari api. Namun walau begitu saya tidak berharap dapat uang dari upaya saya tersebut, karena motto hidup saya "tiada masa tanpa jasa bagi bangsa".
Intinya Jokowi baper aja sih, waktu itu saya marah kepadanya ( bukan menghina) sebab kalau menghina presiden sama saja saya menghina diri saya sendiri. Sebab walau bagaimanapun kepala negara harus saya muliakan bukan saya juga, namun marah kepada kepala negara dalam hal menjaga kepentingan rakyat tak mengapa. Memang jokowinya aja yang kurang peka atau bahkan sengaja nyolot.
Saya marah kepadanya disebabkan kebijakan dia yang saya nilai berpihak kepada komunisme, malah dianggapnya saya menghina dia. Saya tidak mau berfikir kampungan, ya saya ikuti saja kemauan dia untuk memenjarakan saya, sambil menikmati suasana penjara selama beberapa tahun.
Hingga kini saya masih suka marah kepadanya. Wkwkwk
Akhir kata saya ucapkan selamat kepada bapak Jokowi yang telah sukses melupakan saya yang telah membantunya dalam kasus karhutla tahunan, serta memenjarakan saya. Sukses ya pak.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H