Karya tulis ilmiah yang baik dihasilkan dengan strategi yang matang dalam proses penyusunannya. Khususnya bagi mahasiswa, kini dapat mulai menerapkan strategi sederhana yang dapat dilakukan dalam penulisan karya ilmiah dengan cara mengaplikasikan tahapan penulisan karya ilmiah yang lengkap. Selain itu, mahasiswa juga dapat terlebih dahulu melakukan riset terhadap suatu masalah di lingkungan sekitarnya. Permasalahan yang diangkat dapat berbobot ringan atau bahkan kompleks. Dengan begitu, karya tersebut nantinya akan jauh terasa berdampak dan dapat menjadi suatu ide solutif terhadap lingkungan serta menjadi wadah inovasi atau pengembangan yang akan mendorong efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang untuk masa depan.
Karya tulis ilmiah perlu dipublikasikan dan disempurnakan dengan penulisan yang sesuai dengan kaidah etika dan tata bahasa. Namun sebelum dipublikasikan karya tulis ilmiah harus melewati beberapa tahapan penulisan, diantaranya :
- Tahap Pratulis merupakan tahapan persiapan yang bertujuan untuk memudahkan penulisan karya ilmiah sehingga pembuatan karya ilmiah yang dihasilkan dapat menjadi lebih terarah. Tahapan persiapan ini mencakup pemilihan topik dan tema, penentuan judul, pengumpulan bahan dan pembuatan outline.
- Tahap Pembuatan merupakan tahapan proses dibentuknya sebuah karya. Pada proses ini, penulis didorong untuk memperhatikan beberapa hal penting mencakup asas penulisan, pedoman penulisan dan sikap ilmiah.
- Tahap Revisi yaitu tahapan untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan pada karya ilmiah. Tahapan revisi dapat dilakukan dengan memerhatikan makna suatu teks secara menyeluruh dan memerhatikan konteks umum yang mungkin tidak mengandung makna.
- Tahap Penyuntingan merupakan tahapan pemeriksaan kembali untuk memastikan keseluruhan teks agar tidak terjadi kesalahan penulisan. Pemeriksaan yang dimaksud dapat meliputi ejaan, tata bahasa, kebenaran fakta, legalitas, konsistensi dan gaya penulis.
- Tahap Publikasi merupakan tahapan terakhir pada penulisan karya ilmiah. Penulisan karya ilmiah belum dapat dikatakan sebagai karya ilmiah jika belum mendapatkan pengakuan dari orang lain. Oleh karena itu, penulis perlu berani untuk mempublikasikan hasil dari karya ilmiahnya. Publikasi ini dapat dilakukan melalui media massa maupun tatap muka.
Penerapan strategi tahapan penulisan tersebut dapat menjadikan karya tulis ilmiah menjadi lebih bernilai, bermakna, dan berdampak. Oleh karena itu, penulis perlu mengoptimalkan strategi tersebut dalam setiap karya tulis ilmiahnya.Â
Sumber : Kusuma, Siska. F. (2024). Â "Tahapan Penulisan Karya Ilmiah";Â Penulisan Karya Tulis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H