Mohon tunggu...
Tami News
Tami News Mohon Tunggu... -

independensi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Protes Jalan Nisam Mahasiswa Galang Koin, Diktator Mayoritas Merasa Malu

2 Desember 2012   11:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:18 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika jalan ini pun segera dilakukan bukankah orang-orang pemerintahan
juga yang akan mendapatkan keuntungan, membuka tender dan kongkalikong
mengutak-atik angka-angka rupiah dilaporan pertanggung jawaban. Bukan
maksud penulis mengajarkan kesesatan tapi penulis hanya sedikit
menjabarkan bagaimana rumitnya aliran sesat didalam roda-roda
pemerintahan Aceh yang selama ini yang diketahui aliran sesat itu
hanya berupa penyelewengan dari agama tertentu sementara kinerja
mereka tidak pernah sekalipun dikategorikan aliran sesat [sesat
fikir].

Seperti pernyataan Ketua Komisi C DPRK Aceh Utara Azhari Cagee bahwa
aksi demo yang kami lakukan tidak mempengaruhi pengalokasian anggaran
untuk pengaspalan jalan Nisam, bagi kami itu tidak penting, tidak ada
urusan yang penting jalan diaspal karena itu pokok permasalahan, meski
eks kombatan itu menilai justru audiensi yang pokok permasalahan
utama, haha.... Lebay.

Merasa dipermalukan dengan aksi pengumpulan koin hingga mengklaim aksi
mahasiswa tersebut tidak murni, disamping itu kaki tangan pemerintah
dari kalangan partai mayoritas berkuasa juga ikut komplain dilapangan.

Akhirnya terjadi seperti pertanyaan Kemal Pasya, dosen Fisip Unimal
yang berperan sebagai penelis saat debat kandidat Bupati Wakil Bupati
Aceh Utara di Lhoksukon 5 April 2012 lalu, bagaimana sikap partai
mayoritas jika ada protes masyarakat atau demontrasi yang mengkritisi
pemerintah, bagaimana yang akan anda lakukan agar tidak menjadi
diktator mayoritas?” tanya Kemal kepada calon Bupati No urut 10 itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun