Benih sumber berperan penting dalam produktivitas jeruk sehingga perawatan benih sumber sangatlah penting. Kualitas benih sumber jeruk menjadi salah satu faktor kunci yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan produksi jeruk. Oleh karena itu, penting bagi petani untuk merawat benih sumber agar dapat tumbuh secara optimal dan memberikan hasil turunan yang berkualitas baik.
Terdapat beberapa aspek penting dalam memilih benih jeruk yang berkualitas. Diantaranya yaitu terdapat faktor internal meliputi, kesehatan benih, daya tumbuh, serta ketahanannya terhadap hama dan penyakit. Sedangkan faktor eksternal seperti kondisi lingkungan, media tanam juga berperan penting dalam keberhasilan pertumbuhan benih.Â
Maka dari itu, petani dianjurkan memilih benih dari sumber terpercaya dengan standar kualitas yang terjamin. Sertifikasi dan asal benih juga perlu diperiksa sebelum penanaman untuk memastikan bahwa benih tersebut benar-benar berkualitas.
Penyemaian yang tepat menjadi langkah awal dalam menjamin benih jeruk dapat tumbuh optimal. Penyemai benih jeruk dilakukan dengan  cara mengisi polybag berisi â…“ sekam dan ¾ pasir kemudian biji jeruk diletakkan dengan cara bagian runcing di bawah, lalu ditutup dengan pasir setebal 0,5. Langkah-langkah penting selanjutnya meliputi pemilihan media tanam yang sesuai, penyiraman, dan pemberian nutrisi sejak dini.Â
Media tanam yang cocok pada pertumbuhan awal adalah sekam dan pasir gunung. Sedangkan penyiraman pada tahap penyemaian, penyiraman  dilakukan 2 minggu setelah semai.  Lingkungan dengan suhu, kelembaban, dan pencahayaan yang tepat sangat mendukung perkembangan benih yang sehat dan mengurangi risiko terkena penyakit.
Setelah benih tumbuh menjadi bibit, perawatan lanjutan sangat penting dalam upaya memaksimalkan produktivitas tanaman jeruk meliputi pemupukan yang teratur, penyiraman yang cukup, serta pengendalian gulma, hama dan penyakit secara rutin.Â
Penyiraman pada awal pertumbuhan dapat dilakukan setiap 2 hari sekali, sedangkan pemupukan dapat dilakukan setiap sebulan sekali serta dibarengi dengan pengendalian hama penyakit yakni dengan cara penyemprotan fungisida dan pestisida setiap seminggu sekali.
Selain pemupukan dan pengendalian hama, pemangkasan juga perlu dilakukan secara berkala. Pemangkasan yang tepat dapat membantu tanaman berfokus pada pertumbuhan cabang dan daun yang sehat, sehingga mampu menopang buah yang lebih banyak di masa mendatang. Pemangkasan dilakukan dengan menghilangkan ranting atau daun yang kering dan rusak.Â
Teknik pemangkasan ini juga dapat meningkatkan sirkulasi udara di sekitar tanaman, membantu mengurangi risiko penyakit akibat kelembaban berlebih. Bagi petani yang ingin memaksimalkan hasil panen, teknik pemangkasan terencana ini akan sangat membantu dalam mempertahankan kualitas tanaman jeruk.Â
Pemangkasan dilakukan pada tanaman yang sudah besar atau berumur satu tahun ke atas. Sedangkan untuk tanaman berumur 5-6 bulan yang telah dilakukan okulasi dilakukan pewiwilan atau menghilangkan tunas air pada tanaman jeruk.Â