Dulu waktu penulis masih SMP sekitar tahun 2010-2013, Karmin (Si bocah penjual ikan keliling) masih SD. Saat itu, perjalanan kehidupannya terbilang cukup pahit.
Di usianya yang masih dibawa umur dan dibanding teman-teman sejawatnya di kampung halaman Desa Buano Utara, Karmin rela menjadi Jibu-jibu ikan atau dalam bahasa Indonesia disebut penjual ikan keliling demi menambah uang jajanya di sekolah.
Langkah si Karmin ini menuai banyak ejekan dari teman-teman sejawatnya di kampung. Dia sering dicemooh karena bagi anak-anak di kampung sangatlah tidak pantas bagi seorang laki-laki yang berjualan ikan keliling kampung sambil keku loyang , bahkan sampai dia disebut banci oleh teman-temannya.
Tapi Karmin tak mau ambil pusing, ia tetap tegar dengan selalu membawa buku catatan sekolahnya agar di sela-sela waktu saat berjualan ia masih tetap belajar.Â
Di lain waktu, kadang ia memilih untuk tidak pergi ke sekolah. Hanya ingin berjualan ikan, begitu alasannya. Namun dia tetap belajar di luar. Niat Karmin hanya satu: menjadi orang sukses dengan usaha sendiri. Agar kelak, membahagiakan keluarganya.
Kebetulan penulis satu kampung dengan Karmin. Dan beberapa waktu lalu memenuhi undangan silaturahim dari guru penulis dulu ketika di SMP SATAP Buano Selatan Kecamatan Huamual Belakang, Kab. Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku.
Ketika penulis sampai di depan sekolah, mata ini takjub tak percaya, sebuah spanduk yag terpampan kokoh bertuliskan Selamat Hari Pendidikan Nasional yang di sebelahnya ada foto Si Karmin, bocah yang dulu di cemooh dan di ejek waktu penulis masih SMP dulu, kini telah menjadi orang nomor satu di SMP PGRI Pulau Buano sebagai Ketua OSIS, sekolah yang dipimpin oleh mantan guru penulis sendiri.Â
Entah perasaan haru bercampur bangga melihat dan mendengar cerita darinya saat kami bersua dan bertatap muka membuat penulis seakan  merinding mendengar semua ceritanya, bahwa Si Karmin saat ini bukan hanya menjadi Ketua OSIS, ternyata diapun telah dua kali menyabet Peringkat 1 Umum diantara seluruh siswa di sekolahnya.Â
Kisah Inspiratif dari si bocah asal Buano Utara ini memberikan nilai dan makna yang mendalam bagi kita para pembaca yang budiman, bahwa sejatinya keberhasilan itu tak diperoleh begitu saja. Ia adalah buah dari pohon kerja keras yang berjuang untuk tumbuh ke atas.
Karmin dulu juga berusaha keras untuk tetap sekolah meskipun dia juga beraktivitas sebagai penjual ikan. Tuhan itu Maha Melihat apa yang dikerjakan hambanya, maka jangan terlalu berharap dan berpangku tangan, selama kaki dan tangan kita masih bisa berjalan dan memegang. Manfaatkan untuk menuai kesuksesan di masa yang akan datang.Â