Suatu kebanggaan besar bagi Indonesia berhasil menjadi tuan rumah Annual Meeting International Monetary Fund-World Bank Group (AM IMF-WBG) 2018 yang diselenggarakan di kawasan Nusa Dua, Bali tanggal 8-14 Oktober 2018 setelah menyisihkan Mesir dan Senegal pada tahun 2014 dengan perolehan suara mayoritas voting 189 negara anggota.Â
Indonesia menjadi negara keempat di ASEAN sebagai tuan rumah setelah Filipina, Thailand dan Singapura. AM IMF-WBG merupakan pertemuan terbesar di dunia dalam bidang keuangan yang diselenggarakan oleh Dewan Gubernur World Bank dan IMF pada bulan Oktober setiap tahunnya untuk membahas perkembangan ekonomi dan keuangan global, isu-isu pembangunan terkini dan isu-isu global terkini, seperti isu proteksionisme, isu stabilitas keuangan global, isu kemiskinan, pengangguran, perubahan iklim, lapangan pekerjaan, sosial gender dan isu ketidaksetaraan.
Terpilihnya Indonesia merupakan wujud kepercayaan dunia terhadap Indonesia baik dari segi keamanan, stabilitas politik yang terpenting keberhasilan pembangunan ekonomi selaku Middle Income Country mampu bertahan dari goncangan ketidakpaStian ekonomi global.
Indonesia juga tergabung dalam jajaran negara ekonomi maju yaitu The Group of Twenty (G20) yang merupakan kelompok penghimpun hampir 90% Produk Nasional Bruto (PNB) dunia dan dua pertiga penduduk dunia.Â
Bahkan diprediksi, Indonesia berpotensi menduduki peringkat ke-5 sebagai negara dengan perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030 dengan estimasi nilai GDP US$ 5.424 miliar dan berpotensi naik menjadi peringkat ke-4 pada tahun 2050 dengan estimasi nilai GDP US$ 10.502 miliar sesuai hasil riset penyedia jasa auditor PricewaterhouseCooper (PwC).
Stabilitas ekonomi makro Indonesia juga tergolong baik dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun 2018 sebesar 5,27% yoy, tumbuh sebesar 4,21 % dari kuartal I tahun 2018.Â
Di sisi lain tingkat inflasi yang masih terkendali pada bulan Juli 2018 sebesar 3,18% yoy, cadangan devisa Indonesia cukup tinggi sebesar US$ 118,3 miliar pada akhir Juli 2018 setara dengan pembiayaan 6,9 bulan impor, sedangkan defisit transaksi berjalan (Current Account Defisit) posisi kuartal I tahun 2018 sebesar USD 5,5 miliar atau 2,1% dari Produk Domestik Bruto (PDB) masih dalam kategori aman karena berada dibawah 3% dari PDB.Â
Pertemuan ini diharapkan memberikan manfaat bagi Indonesia baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, khususnya peningkatan cadangan devisa, pariwisata, Leadership, knowledge transfer, investasi, perdagangan serta komitmen Indonesia untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi global melalui AM IMF-WBG 2018.
Wonderful Journey untuk Pertumbuhan Ekonomi
Seluruh mata dunia akan tertuju kepada Indonesia pada AM IMF-WBG 2018 karena dihadiri oleh Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara anggota , 3.500-5.000 investor di industri keuangan yang siap berinvestasi, 500 CSO, akademisi, instansi parlemen, komunitas perbankan, NGO, media dan partisipan lainnya.
Secara keseluruhan total delegasi mencapai 12.500 hingga  lebih dari 15.000 orang dengan total kegiatan selama perhelatan bisa mencapai 2.000 event.Â