olahraga elektronik pada dasarnya adalah kompetisi antara orang-orang yang bermain video game. Media elektronik yang paling umum adalah komputer pribadi (PC), konsol game ( Playstation , Xbox , dan Nintendo ), serta perangkat seluler. Ada beragam komunitas di setiap platform ini yang dengan penuh semangat mendedikasikan diri mereka pada game atau game pilihan mereka. Sama seperti dalam olahraga sebenarnya, sebagian besar pesaing memiliki satu video game yang mereka fokuskan untuk dikuasai.
Esports atau bisa disebut denganSebagian besar kompetisi esports mengikuti format turnamen olahraga tradisional. Banyak turnamen terpopuler memiliki kualifikasi terbuka. Hal ini sangat menarik bagi calon player karena ini berarti hambatan masuk yang sangat rendah. Selain itu ada beberapa tournament tertinggi dari E-sports memiliki kumpulan hadiah uang dalam jumlah besar.Â
Game PC; DotA2 memiliki total hadiah lebih dari 573 miliar rupiah pada tahun 2021 dan merupakan salah satu kumpulan hadiah terbesar di eSports dan dicapai melalui penggemar dan komunitas yang mendanainya. Sebagai konteks tambahan, hadiah terdekat berikutnya adalah Piala Dunia Fortnite 2019 sebesar 441 miliar rupiah.Â
Video game kompetitif global lainnya seperti MLBB, PUBG Mobile dan E-football dapat mencapai belasan hingga puluhan miliar rupiah. Bahkan untuk saat ini E-sports sudah masuk menjadi salah satu cabang olahraga yang di pertandingkan dalam ajang multi event seperti SEA Games dan Asian Games. Dengan berbagai kesempatan dalam berkompetisi yang terus berjalan, para player esports berusaha menemukan lebih banyak cara untuk meningkatkan kemampuan mereka.
Mengapa Esports Begitu Menarik?
Sebagai permulaan, video game pada dasarnya menyenangkan. Mereka dirancang dengan elemen yang menggabungkan tantangan dan penghargaan yang menciptakan penguatan positif dan memancing emosi. Video game dirancang secara cerdas untuk memberikan umpan balik kepada player untuk mencapai kesuksesan. Seperti animasi perayaan penyelesaian tugas dan klip suara yang membangkitkan semangat yang dipadukan dengan setiap acara yang sukses. Anda mengatasi suatu masalah dan tersandung beberapa kali, tetapi kemudian menemukan solusi Anda sendiri yang menghasilkan perasaan kemenangan. Ini adalah pengalaman yang sangat dinikmati oleh otak kita sehingga kita cenderung ingin merasakannya lagi.
Dari sudut pandang kompetitif, dua elemen utama yang diberikan permainan ini adalah keterampilan dan skor. Salah satu turnamen video game paling awal diadakan pada tahun 1980 oleh perusahaan video game Atari untuk game Space Invaders. Ini adalah kompetisi berbasis individu dimana pemenangnya adalah orang dengan nilai tertinggi.
Sejak penerapan internet, video game telah dirancang untuk dimainkan hanya dengan orang sungguhan di dalam game tersebut. Sekarang hal itu menciptakan pengalaman menyenangkan dimana kita dapat terlibat secara sosial dengan teman-teman kita. Esports dirancang murni dengan mempertimbangkan elemen kompetitif dan sangat jarang dimainkan sendiri. Anggap saja seperti mencoba bermain tenis hanya dengan satu orang. Oleh karena itu klasifikasi baru esports untuk judul video game kompetitif. Ini adalah resep yang tampaknya sederhana, mengajukan tantangan antara dua orang atau lebih dan menawarkan hadiah.
Esports Dalam Sudut Pandang Psikologi
Mari kita mulai dengan menyapa gajah di dalam ruangan. Esports tidak memerlukan tuntutan atletik atau kardiovaskular apa pun. Persyaratan fisik lebih berkaitan dengan keterampilan motorik halus dimana peserta harus menggerakkan perangkat (mouse atau joystick) dengan presisi milimeter melalui tangan dan ujung jari. Ini adalah seperangkat keterampilan yang sangat mirip dengan apa yang kita miliki pada musisi, snooker, golf putting, dan panahan. Ada banyak hal yang bisa dipelajari dari metode pelatihan yang telah dikembangkan di bidang olahraga dan pertunjukan ini.
- Kecepatan Pemrosesan