Mohon tunggu...
tamar udin
tamar udin Mohon Tunggu... -

mantan aktifis kampus

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi,Ini Pesan Saudara Seimanmu...

21 Oktober 2014   16:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:16 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebelumnya saya ucapkan selamat atas pelantikan Bapak Ir.H.Joko Widodo alias Jokowi atas pelantikannya sebagai Presiden baru Republik Indonesia. Walaupun saya tidak sempat mengikuti proses pelantikan plus pesta rakyatnya dari A sampai Z, namun dalam pengucapan sumpah Presiden dan wakil Presiden saya mengikutiya dengan seksama. Jokowi disumpah dengan cara agama yang diyakininya, yaitu Islam. Sumpah itu memiliki konsekwensi pertanggungjawaban baik kepada rakyat maupun kepada Tuhan.

Atas realitas ini, maka saya punya ruang untuk menyampaikan pesan kepada Bapak Jokowi sebagai saudara seiman tentang tugas dan tanggung jawab seorang pemimpin dalam Islam.

Paling tidak ada dua tugas pokok seorang pemimpin dalam Islam;

Pertama, Menjaga Agama

Seorang pemimpin dalam Islam harus memiliki komitmen untuk menjaga Agama dari beragam penyimpangan, karena jika penyimpangan dalam agama dibiarkan akan mengakibatkan rusaknya originalitas agama, efeknya akan membuat agama lumpuh dalam menjalankan fungsinya serta tidak tertutup kemungkinan akan menimbulkan instabilitas dalam Negara. Maka disaat merebaknya paham yang meyakini adanya Nabi setelah Muhammad SAW dan orang-orang yang tidak mau lagi membayar zakat, Maka Abu Bakar RA seorang yang terkenal lembut bertindak tegas ketika itu, karena ia sadar jika tidak dicegah akan sangat berbahaya bagi masa depan bangsa. Paham-paham liberalisme adalah parasit dalam agama Islam, maka Bapak Jokowi harus menutup ruang agar paham ini tidak tumbuh subur di Indonesia. Begitu juga paham yang membenarkan pelacuran terselubung dengan bungkus nikah mut’ah juga harus mendapat perhatian serius jika tidak ingin bangsa ini tercabik-cabik.

Kedua, Mengelola Negara Menurut Kehendak Tuhan

Pemimpin siapapun orangnya ia tetap hamba Tuhan, tugas utamanya adalah mengabdi kepadaNya.Bentuk pengabdian itu mesti diawali dengan memahami kehendak Tuhan atas pengelolaan bumi ini, dan memahami kehendak Tuhan itu tidak terlalu susah, cukup dengan menyimak Al-Qur’an dan Hadis semuanya akan terbentang nyata. Seluruh arahanNya itu pasti bernilai kebajikan.Jangan pernah merasa lebih hebat dari Tuhan sehingga mengenyampingkan KalamNya. Harmonisasi di alam raya dan di kehidupan ini hanya akan terwujud bila kita selalu mematuhiNya. Ingat, kekuasaan yang menurut kita besar itu hanya secuil di sisi Tuhan, sejarah telah menorehkan bagaimana orang yang memiliki kekuasaan lalu terjungkir-balik disebabkan oleh keangkuhannya. Mari bangun Indonesia sejahtera jiwa dan raga.

(yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.( QS. Al Hajj: 41)

Tiada seorang hambapun yang oleh Allah diserahi memimpin rakyat,mati pada hari ia mati dalam keadaan membodohi rakyatnya,melaikan Allah mengharamkan surga atasnya (HR.Bukhari dan Muslim)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun