ADAKAH YANG LEBIH?
Karya: Zahirah Zahra
Adakah yang lebih sakit dari sekadar mencintai apa yang bukan menjadi hakmu. Namun, harus rela menahan diri untuk tak memiliki. Bukan karena paras yang terlampau naif atau pun keinginan yang fiktif. Sebab, hakikatnya mencintai tak harus memiliki.
Adakah yang lebih berat dari sekadar menanggung beban rindu yang begitu dahsyat menggelayuti pundak waktu. Terlalu kokoh dinding-dinding kekakuan membatasi langkah untuk menggapai jalan temu. Sebab, katanya rindu itu berat, biarkan cukup Dilan saja yang rindu.
Adakah yang lebih kamu benci dari sekadar meluapkan caci tersebab dihujani janji-janji basi demi obsesi. Teramat dalam luka menyemai perih sementara menyisakan sayat celah yang terbiar basah. Segala rasa habislah tak tersisa, sampai batas lelah pada akhirnya menerima dan memaafkan salah.
Adakah yang lebih pasrah dari sekadar membiarkan dirimu memilih mengalah. Karena terlalu jengah takdir memihak untuk merengkuh manisnya mahabah. Mungkin Dia hendak menguji seberapa besar sabar mengusung dada. Cukup menengadah doa, harap keajaiban datang menghampiri.
Adakah yang lebih takut dari sekadar kehilangan sesuatu yang kamu sayangi, namun harus rela mengikhlaskan. Sebab segala yang fana akan musnah, segala yang hidup akan mati, segala yang disayangi akan kembali kepada pemilik-Nya, Sang Pencipta. Dunia ini tempat persinggahan; harta, nikmat, ujian dan kejayaan hanya pinjaman.
Bekasi, 31 September 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H