Tema : BanjirÂ
HIKMAH DI BALIK UJIAN
Karya : Zahirah Zahra
Genre : Prosais
Hujan deras menghunjami separuh belahan bumi yang gersang. Digerogoti gigil pada tulang-tulang rapuh yang mengering, selimuti sementara tubuh dari kecamuk rasa yang menumpahi beban di raut kegelisahan. Hari kian mencekam bertabur gulita yang menghitam. Semesta berduka menyuarakan senandung luka. Mencaci segala yang entah hingga melupa tentang hikmah.
Hijau perdu terhampar menyuburkan lahan-lahan yang basah. Semerbak aroma tanah kerinduan memanggil pulang, sekedar meminta ketenangan. Namun, kaki-kaki semakin lemah, tersandung kebekuan di jalan-jalan kebuntuan. Banjir kian melalap rumah-rumah teduh tempat berlindung jiwa. Namun kini hanya seonggok sepi ditinggalkan empunya yang tak lagi ramah.Â
Coba renungkan segala yang terjadi. Mungkin semesta hendak bercerita, ketika jiwa-jiwa kelu tanpa empati. Seenaknya melenggang bebas, meraup emas yang kini hanya tinggal ampas. Berjalan di atas punggung tanpa beban, tanpa tahu setiap jejak kelak akan terhitung. Terlalu pongah diri, menganggap digdaya hingga lupa bagaimana awal tercipta. Dari tanah lalu kembali ke tanah. Kini tanah-tanah itu pun hanyut digerus bencana.
Bumi semakin renta, ia berkata "aku lelah" tanpa punya kuasa, ketika ego dan laku tak lagi beretika. Langit pun menangis, menumpahkan air bah yang menyisakan nestapa tiada lagi tempat nyaman, porak porandakan ketenangan jiwa. Keluarga kehilangan permata hati, meratapi setiap detik yang berganti. Harta raib, hanya tersisa sehelai kain di badan. Lalu kita siapa? Pulang pun hanya membawa kain kafan.Â
Bekasi, 22 Desember 2022
#self_reminder
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H