MEMAHAMI DIRI SENDIRI UNTUK KEPRIBADIAN YANG LEBIH BAIK
Tamara Oktavia Sari
Vera Sardila
AbstrakÂ
Percaya diri adalah suatu sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri, sehingga dalam melakukan tindakan tidak merasa cemas dan bisa merasa bebas untuk melakukan hal-hal sesuai dengan keinginan diri sendiri. Orang yang percaya diri mampu mendorong dirinya sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi setiap harinya. Namun, tampil percaya diri dalam segala situasi dan kondisi ternyata masih banyak orang yang sulit untuk melakukannya. Dengan adanya pemahaman diri secara kuat maka seseorang bisa membangun rasa percaya dirinya secara cepat.
PendahuluanÂ
Kondisi kepribadian yang penuh percaya diri atau sebaliknya merupakan suatu kondisi yang sudah tersimpan dan terprogram di dalam batin bawah sadar. Segala sesuatu yang sudah terprogram di dalam batin bawah sadar, baik positif maupun negatif, akan menjadi suatu kecenderungan yang kuat dan otomatis mempengaruhi seseorang. Pengalaman manis atau pengalaman yang direspon secara positif akan membuat batin bawah sadar mendominasi kepribadian seseorang dengan dorongan tingkah laku secara positif. Sedangkan pengalaman pahit atau pengalaman yang direspon secara negatif akan membuat batin bawah sadar mendominasi seseorang dengan tingkah laku yang negatif dalam berbagai macam bentuk gangguan mental. Misalnya, pengalaman hidup seseorang yang di didik terlalu keras akan membuat batin bawah sadar mendominasi kepribadian dengan kecenderungan untuk mudah cemas, takut berbicara, gugup, dan tidak percaya diri. Oleh karena itu, rasa tidak percaya diri yang sudah mendominasi kepribadian seseorang, biasanya akan membuat kegagalan yang sangat fatal karena ia merasa tidak mampu untuk mencapai berbagai tujuan di dalam kehidupannya.
Konsep Diri dan Kepercayaan DiriÂ
Setiap orang pasti menginginkan kepribadian yang lebih baik. Kita semua memang dilahirkan dengan rangkaian kekuatan dan kelemahan. Kita semua dilahirkan dengan ciri khas watak kita sendiri, bahan mentah kita sendiri, jenis batu kita sendiri. Kita mulai dengan rangkaian ciri khas bawaan kita masing-masing. Beberapa kualitas kita indah bertatahkan emas, sedangkan beberapa lainnya bercacat dengan garis-garis kelabu. Keadaan kita, IQ kita, ekonomi kita, lingkungan kita, dan pengaruh orang tua yang bisa mencetak kepribadian kita, tetapi batu dibawahnya masih tetap sama.
Barbara De Angelis, Ph.D seorang penulis terkenal Amerika, menceritakan bahwa selama hidupnya dia merasa tidak percaya diri. Baru ketika usianya beranjak 30 tahun dia mulai mampu mengembangkan kepercayaan dirinya. Bagaimana dengan Bill Gates pada masa mudanya cenderung minder, tetapi dimasa dewasa mampu menemukan bakat dan potensinya sehingga berhasil menjadi konglomerat dunia dalam bisnis IT dan komputer.
Jadi percaya diri itu sangat penting dalam kehidupan manusia dan akan  mengantarkan seseorang dalam mencapai kesuksesan. Kepercayaan diri tumbuh berawal dari penerimaan diri. Hakikat kepercayaan diri bersumber dari prinsip-prinsip dan nilai-nilai luhur yang diyakini oleh individu, bukan merupakan kelebihan fisik, materi, atau prestasi semata. Orang yang percaya diri merasa bahwa dia telah melakukan yang terbaik dengan usahanya dan berusaha mengaktualkan nilai-nilai luhur dalam hidupnya.