Mohon tunggu...
tamaraameliah
tamaraameliah Mohon Tunggu... Makeup Artist - mahasiswa

ekspresif dan banyak bicara

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perang Rusia dan Ukraina

28 November 2024   01:02 Diperbarui: 28 November 2024   01:09 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Terjadinya perang ini bukan hanya tiba-tiba konflik antara Rusia dan Ukraina sudah lamah pada 24 Februari 2022 Rusia meluncurkan serangan besar-besaran ke Ukraina  dan Rusia meluncurkan serangan rudal ke beberapa kota dan kyif yang merupakan ibu kota negara ini menjadi salah satu target utamanya yang hal ini memaksa sepertiga penduduk Ukraina untuk mengungsi meninggalkan negaranya yang kemudian Rusia juga memulai invasi darat skala besar dari berbagai arah serangan darat dimulai dari kota Luhansk dan Donest'k Ukraina mencoba mempertahankan wilaya itu tetapi Rusia memiliki kekuatan militer yang jauh lebih besar dan beragam mendengar hal itu Uni Eropa dan beberapa anggota NATO memberikan bantuan dana sebesar 200miliar dolar untuk membangun infrastruktur reformasi ekonomi dan kekuatan militer dengan itu Ukraina bisa menahan Rusia selama hampir dua tahun Ukraina bahkan berhasil mengambil beberapa wilawah yang sebelumnya dikuasai oleh Rusia, dan dari situ dulu ada negara yang bernama Uni Soviet. Tetapi negara itu pecah, Ukraina mau mempunyai negara sendiri yang merdeka dan sudah di setujui lalu dia membuat organisasi antara Rusia, Ukraina, dan Belarusia yang bernama CIS tetapi pemerintah Ukraina merasa CIS ini seperti hanya akal-akalan Rusia saja agar Ukraina mau di perintah oleh Rusia dan akhirnya terjadi perang dingin diantara Rusia dan Ukraina. Yang di tambah ukraina ingin bergabung ke barat ingin masuk NATO, atau organisasi pertahanan di Atlantik Utara tetapi Rusia tidak ingin Ukraina masuk NATO karena di Ukraina ada cadangan minyak yang tertalu banyak dan juga terjadi di negara penyalur gas dari Rusia ke Eropa tetapi Ukraina akan gabung NATO dan Rusia tidak akan mau diatur dan Rusia tidak memiliki ekonomi yang sebesar itu makanya ini semua terjadi. Gara-gara keserakaan dan mungkin akan terjadi perang dunia ke-3 kalau ada negara lain yang ikut campur, Dari situlah Presiden Ukraina mengatakan "Di mana Ukraina dan NATO kenapa tidak membantu apa-apa?" karena sudah di nanti-nanti oleh presiden Rusia. Agar mereka membantu Ukraina dia akan di anggap mengancam Rusia. Lalu dampak dari perang ini yang akan terjadi adalah minyak dunia akan naik drastis minyak bumi, dam bahan bakar kalau harga minyak naik ini bakal mengganggu proses pengelolahan minyak negara di dunia, lalu juga akan bisa membuat inflasi mata uang di beberapa negara dan yamg paling akan mempengaruhi adalah turunnya pasar saham jadi kita bersiap-siap mempunyai dana cadangan kita, apa dampak yang akan kita saya sama indonesia ? banyak yaitu: Harga BBM naik, kurs rupiah melemah, ketidakstabilan Ekonomi, dan masih banyak lagi. Rusia Vladimir putin pada Senin 18maret melontarkan peringatan keras terhadap NATO tentang potensi nyata dari perang dunia tiga peringatan ini di sampaikan setelah ia menang telak dalam pilpres Rusia dengan meraih lebih dari 87% suara sebagaimana di ketahui peran Rusia Ukraina sejak Februari 2022 telah memicu krisis terdalam dalam hubungan moskow dengan barat putin sering memperingatkan siri ko perang nuklir namun tak merasa perlu menggunakannya di Ukraina presiden Prancis menyebut dia tidak bisa mengesampingkan pengerahan pasukan darat Ukraina di masa depan beberapa negara NATO, terutama di Eropa Timur menyatakan dukungan atas gagasan macron. Menanggap ai soal konflik antara Rusia dan NATO putin mengatakan “segala sesuatu yang mungkin akan terjadi”. Dengan naiknya harga BBM, dan kurs rupiah melemah bisa menyebabkan ekonomi masing-masing negara menjadi tidak stabil, Dan adapun beberapa sosuli yang dapat di pertimbangkan untuk menyelesaikan konflik ini seperti Diplomasi dan Negosiasi, kesepakatan perdamaian, sanksi ekonomi dan tekanan, penyelesaian melalui negara, dan pendekatan konfederasi atau otonomi dan solusi mencapai perdamaian yang selanjutnya akan membutuhkan upaya yang besar, dan ini bukanlah hal yang mudah mengingat konflik yang melibatkan banyak dimensi geopolitik, etnis, dan sejara-sejarah yang mendalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun