Mohon tunggu...
Tamara Aldiva
Tamara Aldiva Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Hobi saya berenang, bersepeda, dan menari.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Erupsi Gunung Semeru Tahun 2021

28 September 2024   21:00 Diperbarui: 28 September 2024   21:22 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Letusan Gunung Semeru 2021 terjadi pada 4 Desember 2021 di Jawa Timur, Indonesia. Setidaknya 51 orang tewas, 169 orang terluka, dan 22 orang hilang, serta 45 orang mengalami luka bakar karena letusan tersebut. Gunung Semeru adalah salah satu dari lebih dari 100 gunung berapi aktif di Indonesia. Puncak Gunung Semeru disebut Mahameru, yang memiliki ketinggian 3676 meter di atas permukaan laut (mdpl). Hal ini membuat Gunung Semeru menyandang predikat puncak tertinggi di Pulau Jawa. Gunung Semeru berada dalam dua wilayah yaitu Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. 

Gunung berapi memiliki potensi untuk meletus dengan berbagai dampak yang signifikan. Beberapa faktor yang mempengaruhi potensi letusan termasuk aktivitas seismik, perubahan suhu, dan tekanan magma di dalam perut bumi.

Jenis Potensi Bahaya

  1. Letusan Eksplosif: Beberapa gunung, seperti Gunung Agung, memiliki potensi untuk meletus secara eksplosif, yang dapat menghasilkan awan panas dan material vulkanik yang berbahaya. Misalnya, letusan dapat memancarkan awan panas sejauh lima kilometer .
  2. Lontaran Batu Pijar: Gunung Semeru, ketika meletus, dapat memicu lontaran batu pijar yang berpotensi membahayakan area sekitarnya.
  3. Lahar Panas dan Asap: Erupsi seperti yang terjadi di Gunung Ruang dapat mengeluarkan lahar panas dan asap, yang dapat menyebabkan kerusakan serius dan mengganggu kehidupan masyarakat di sekitarnya.
  4. Tsunami: Dalam beberapa kasus seperti erupsi Gunung Ruang, ada potensi terjadinya tsunami akibat aktivitas vulkanik, yang dapat memperburuk situasi.
  • Mitigasi dan Peringatan Dini
    Sistem peringatan dini sangat penting untuk mitigasi bencana gunung meletus. Ini membantu memberi tahu penduduk dan pihak berwenang tentang potensi erupsi, sehingga langkah-langkah evakuasi dan persiapan dapat dilakukan .
    KesimpulanPotensi gunung meletus membawa risiko yang signifikan bagi lingkungan dan masyarakat. Oleh karena itu, pemantauan yang cermat dan sistem mitigasi yang efektif sangat penting untuk mengurangi dampak dari bencana ini. Untuk itu kita harus memahami mengenai pra bencana-saat bencana-pasca bencana gunung meletus, seperti yang dijelaskan pada poster 

KELOMPOK 2  (Dokpri)
KELOMPOK 2  (Dokpri)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun