Mohon tunggu...
Tamara Fitri
Tamara Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Jakarta

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Kritis dalam Menghadapi Tantangan di Era Pandemi Covid-19

22 Desember 2022   14:24 Diperbarui: 22 Desember 2022   14:45 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan kritis ini merupakan  pendidikan  yang  mampu  menciptakan  ruang  untuk  mengidentifikasi dan  menganalisis  secara bebas  dan  kritis  dalam  rangka  transformasi  sosial. Dengan   kata   lain, tugas yang utama dalam  pendidikan  untuk pendidikan kritis ini  adalah "memanusiakan"  kembali  manusia  yang  mengalami  dehumanisasi  karena sistem dan struktur yang tidak adil dan merata.

Freire  lebih  menekankan  pendidikan  kritis  dengan  konsep  dialog, tindakan   (praxis), penyadaran dan   pendidikan   berbasiskan   pengalaman hidup. Pendidikan  kritis  yang  dikembangkan oleh  Freire dalam berbagai  karyanya  merupakan  suatu  konsep  umum mengenai critical practice di   dalam   dan   sekitar   pendidikan.   Namun,   konsep   ini   dipandang memiliki   kajian   yang   lebih   luas, mengenai   struktur   dan juga  relasi   pendidikan melebihi  studi  kritis  tentang  teks,  yang  menjadi  dasar  dalam  pembentukan masyarakat   secara   lebih   luas.  Dalam  perkembangannya  pendidikan  kritis,  baik  dalam  pandangannya atau paham lain, selalu dikaitkan antara teori dan praktik.

Intinya, pendidikan kritis mempunyai upaya dalam member kesempatan dan kebebasan  bagi  para  individu  untuk  menentukan masa  depannya   sendiri. Inilah yang sejalan dengan pemikiran Freire bahwa pendidikan adalah praktik pembebasan (education  as the  practice  of  freedom).  

Di dalam  konteks  ini, pedogogi kritis dimaknai Freire sebagai "suatu bentuk pedagogi yang harus diolah   bersama,   bukan   untuk, the   oppressed (sebagai individu maupun anggota masyarakat secara keseluruhan) dalam perjuangan tanpa henti untuk merebut   kembali   kemanusiaan.   Pedagogi ini   menjadikan   penindasan   dan sebab-sebabnya sebagai bahan refleksi bagi the oppressed, dan dari refleksi ini akan  lahir  perlunya  terlibat  dalam  perjuangan  bagi  kebebasannya. Dalam perjuangan ini pedagogis akan dibuat dan diperbaiki.

Referensi:
Atsani, Zaiuddin. 2020. Transformasi Media Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Studi Islam Vol 1 (1)

Ichsan, AS. 2020. Pandemi Covid-19 dalam Telaah Kritis Sosiologi Pendidikan. Vol 7(2)

Rakhmat  Hidayat. Pedagogi  Kritis  Sejarah,  Perkembangan  dan  Pemikiran. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013)

Samsudin, Umar. 2020. Pendidikan Kritisdi Era Pandemi Covid 19 Dan media Sosial. Tarbawi, Vol. 3:2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun