Pernah dengar El Nino El Nino merupakan pemanasan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik fenomena alam ini bisa mempengaruhi pola iklim Global termasuk suhu udara dan juga pola cuaca. Dampaknya berupa rendahnya curah hujan hal ini bisa sampai ke Indonesia ancaman El Nino diprediksi akan mencapai puncaknya pada Agustus hingga September 2023 bagaimana dampaknya terhadap ketersediaan air hingga produktivitas dan ketahanan pangan di Indonesia kita bahas nah jika tidak diantisipasi dengan baik dikhawatirkan akan ada potensi kebakaran hutan dan lahan suhu yang panas kekeringan hingga krisis pangan.
El Nino yang terjadi pada tahun 1982 hingga 1983 dan yang terjadi di tahun 1997 hingga 1998 merupakan yang paling Intens pada abad ke-20 bahkan nih ketika terjadi di tahun 1997 hingga 1998 fenomena alam ini menyebabkan ketidakstabilan kondisi di dunia termasuk kekeringan di Indonesia, Malaysia dan Filipina. Lalu bagaimana antisipasi pemerintah sejak Maret 2023 lalu Presiden Jokowi telah memutuskan impor beras melalui penugasan ke Perum Bulog langkah ini untuk mengamankan stok pangan nasional termasuk cadangan beras pemerintah tapi potensi kenaikan harga pangan tetap ada menteri perdagangan.
Zulkifli Hasan menilai El Nino dapat menaikkan harga pangan serta mengancam jumlah pasokan. Jika jumlah pasokan menurun bukan tidak mungkin harga pangan akan naik kepala Badan pangan nasional menegaskan El Nino memang akan mempengaruhi cadangan pangan karena itu pemerintah diharapkan bekerja sama dengan Bulog dan juga Id Food untuk memastikan stok terus terjaga satu lagi meski cadangan terdampak namun bantuan pangan untuk keluarga rawan stunting dan juga keluarga penerima manfaat tidak boleh terputus para petani didorong untuk ikut program asuransi usaha tani padi atau autp kemudian mendorong penggunaan pompa air di wilayah-wilayah rentan kekeringan dengan memanfaatkan sumber-sumber air yang ada.Â
Masalah pangan ada pula masalah kekeringan betul dampak El Nino terhadap pertanian nasional akan sangat besar jika tidak ditangani dengan baik Menteri Pertanian mengatakan bahwa kekeringan bisa menghambat pertumbuhan tanaman dan juga mengurangi hasil panen yang bisa berujung pada gagal panen, karena itu Kementerian Pertanian memperkuat peran 6 provinsi yaitu Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Sumatera Selatan Sulawesi Barat dan Lampung dalam menjaga ketahanan pangan mengingat 6 provinsi tersebut selama ini telah berperan sebagai sentra produksi pangan nasional lalu menurut BMKG meskipun Indonesia memasuki musim kemarau kering Namun karena wilayah Indonesia dipengaruhi oleh dua samudra dan juga memiliki topografi pegunungan di khatulistiwa maka tetap ada kemungkinan jika satu wilayah mengalami kekeringan wilayah yang lainnya bisa mengalami banjir atau bencana hidrometeorologi artinya tidak semua wilayah akan serempak mengalami kekeringan Kementerian Pertanian mengalokasikan bantuan alat mesin pertanian seperti traktor roda empat sebanyak 800 unit traktor roda dua sebanyak 4.745 unit dan pompa air sebanyak 1900 unit untuk wilayah di seluruh Indonesia Selain itu pemerintah juga akan memaksimalkan kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersier yang dapat meningkatkan efisiensi aliran irigasi hingga kelelahan sawah, ditambah kegiatan irigasi perpipaan irigasi perpompaan pembangunan Embung hingga Parit ini bertujuan sebagai suplesi air hingga lahan.
Pemerintah juga akan melakukan identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan Lalu ada dampaknya ke inflasi nggak menurut ekonomi radikarao dampak El Nino tidak akan besar sebab selama 9 bulan terakhir dampak fenomena El Nino tidak terlalu signifikan terhadap kondisi inflasi di Indonesia pemerintah Indonesia disebut telah menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi fenomena El Nino salah satunya dengan impor beras lalu apa nih yang bisa warga lakukan kepala BMKG dwikorita karenawati mengimbau agar warga terus menjaga lingkungan mengatur tata kelola air dan beradaptasi terhadap pola Tanam Satu lagi yang penting terus memonitor perkembangan informasi terkait cuaca dan iklim yang sangat dinami. ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H