Halo semua! Pasti sudah tidak asing lagi dengan kata "resesi", bukan? Yap, resesi adalah saat-saat ketika perekonomian sedang lesu dan pertumbuhan ekonomi melambat.Â
Di tengah situasi seperti ini, ada satu jenis investasi yang diklaim tahan banting, yaitu investasi properti. Apakah benar investasi properti bisa tetap menguntungkan di saat resesi? Mari kita cari tahu!
-
Stabilitas Nilai
Properti cenderung memiliki nilai yang stabil dalam jangka panjang. Meskipun harga bisa naik dan turun di tengah resesi, properti cenderung mempertahankan nilai aset yang tinggi. Pasif Income
Properti sewa dapat memberikan pendapatan pasif yang stabil. Dalam situasi resesi, permintaan akan rumah sewa meningkat karena orang lebih memiliki untuk menyewa daripada membeli.Diversifikasi Portofolio
Dalam situasi resesi, ketika investasi lain mungkin mengalami penurunan nilai, properti bisa menjadi penyeimbang yang kuat. Dengan memiliki aset dalam berbagai kelas investasi, Anda dapat mengurangi risiko dan melindungi nilai kekayaan Anda.Perlindungan dari Inflasi
Ketika inflasi terjadi, bank sentral sering kali cenderung mencetak lebih banyak uang dan merendahkan suku bunga untuk menghidupkan kembali ekonomi. Harga properti cenderung naik seiring waktu, kepemilikan properti dapat memberikan perlindungan terhadap dampak inflasi ini.Peluang Penurunan Harga
Isu kenaikan suku bunga AS meningkat dapat menyebabkan penurunan penjualan properti dan menurunkan harga, ini menjadi waktu yang tepat untuk membeli dengan harga diskon. Anda dapat memperoleh keuntungan jangka panjang saat nilai properti kembali naik.
Properti tetap menjadi pilihan investasi yang cerdas dan tahan terhadap ancaman resesi. Meskipun resesi dapat membawa tantangan ekonomi, properti tetap menjadi aset yang bernilai, memberikan pendapatan pasif, dan melindungi nilai kekayaan Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H