Mohon tunggu...
Dewi Sulistiawaty
Dewi Sulistiawaty Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Make it simple!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Gastrodiplomasi, Strategi untuk Menduniakan Kuliner Indonesia

10 Maret 2024   03:18 Diperbarui: 10 Maret 2024   08:31 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pribadi

Pembentukan Komite ISUTW sendiri terdiri dari pemerintah, asosiasi, serta para pelaku usaha, dengan target utamanya bumbu dan restoran. Dalam program tersebut, ISUTW telah melakukan berbagai upaya, termasuk dengan melakukan pengembangan konsep ISUTW untuk ke depannya, seperti pengembangan restoran, pengembangan produk, dan pengembangan manajemen rantai pasok.

Sementara Ani Nigeriawati menyampaikan bahwa menurutnya gastrodiplomasi itu mengandung aspek sosial budaya, karena kuliner Indonesia sendiri terdiri dari berbagai kearifan lokal. Selain itu, gastrodiplomasi juga memiliki nilai ekonomi, serta nilai politik, misalnya pada saat pertemuan G20 dan ASEAN Summit Meeting.

"Saat pertemuan itu kita sajikan berbagai makanan Indonesia, dan makanan tersebut menjadi alat politik juga, karena kita bisa lakukan lobi atau pendekatan. Pendekatan lewat makanan itu biasanya akan lebih efektif. Jamuan makan seperti ini tidak sekedar mempromosikan makanannya saja, namun justru pada saat itulah pembicaraan-pembicaraan penting dilakukan, dan beberapa kesepakatan pun terjadi," ujar Ani.

Pendataan dan pemetaan potensi restoran Indonesia yang ada di luar negeri pun terus dilakukan oleh pemerintah. Berdasarkan hasil Survei Gastrodiplomasi Indonesia 2021, terdapat 1.120 restoran Indonesia yang tersebar di seluruh dunia. Selain pendataan dan pemetaan, acara promosi perwakilan RI pun terus ditingkatkan.  Menurut Ani, perwakilan RI memiliki peran yang sangat penting dalam mempromosikan kuliner Indonesia.

Namun dibalik berbagai dukungan diplomasi gastronomi yang dilakukan pemerintah, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi, di antaranya berupa keterbatasan dukungan finansial, belum tersentuhnya untapped market, tantangan lokal, kendala bahan baku dan eskpor pangan Indonesia, ketersediaan SDM, serta kurangnya chef Indonesia di luar negeri. Bagaimanapun juga, program gastrodiplomasi di Indonesia dapat berjalan dengan sukses jika semua pihak memberikan dukungannya terhadap program ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun