Mohon tunggu...
Rosmale Gundhi
Rosmale Gundhi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hoping a better life with no party

Selanjutnya

Tutup

Politik

Meramal Cagub/Cawagub Pilkada DKI 2012

8 Juni 2012   08:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:15 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pilkada DKI yang masih 33 hari lagi semakin meriah saja. Seperti sebuah perlombaan, masing-masing cagub telah memamerkan semua kelebihan yang mereka punya. Semua cagub meyakinkan dirinya sebagai orang yang layak menjadi gubernur DKI periode 2012-2015. Tulisan saya berikut ini akan membuat analisa swot sederhana terhadap semua calon agar masyarakat memahami secara benar.

Cagub No1 merupakan incumben yang masih menjabat sebagai gubernur. Dengan pasangan cawagub dari partai demokrat yang kurang familiar dengan masyarakat lapis bawah dan masyarakat DKI umumnya. Kalau dilihat dari segi birokrat, cagub no 1 ini memiliki lumbung suara yang tidak main-main, artinya jajaran birokrat yang berada baik di dalam maupun under governed di bawah kekuasaannya selama ini menjadi tolak ukur yang tidak bisa dianggap ringan. Namun demikian, birokrat tidak lagi menjadi jaminan untuk sebuah kemenangan. Hal ini dibuktikan dengan kekalahan Sutiyoso sebelumnya.

Menyaksikan mesin politik pendukung cagub no 1 ini, juga belum memainkan perannya secara signifikan. Hal ini seperti diungkapkan oleh seorang pengamat kebijakan publik, Amir hamzah.

Selain jajaran birokrat, cagub no 1 juga didukung oleh demokrat yang menjadi partai penguasa dan pemenang pada pemilu lalu. Namun isu miring Demokrat dengan sepak terjang para pengurusnya yang terlibat kasus wisma atlit menjadi track record negatif sehingga akan menekan keinginan masyarakat untuk mendukung cagub ini. Kasus korupsi yang melibatkan Demokrat seperti Angelina Sondakh, Nazaruddin, dan bahkan menurut media masa sang Ketua Umum diduga terlibat dalam hal ini. (lihat di sini).

Dari catatan di atas, maka kans cagub no 1 ini sangat kecil untuk keluar sebagai pemenang. Perolehan suara dari birokrat diperkirakan hanya mencapai 40% dari 78.589.000 jumlah PNS di DKI  Jakarta. Bahkan cagub no 1 ini kalah di putaran pertama pilkada nanti dengan total jumlah pemilih kurang dari 2 juta suara. Ikuti analisa cagub no peserta no 2dalam tulisan saya besok. Ini hanya prediksi pribadi saja lho! Jangan dipolitisir....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun