Mohon tunggu...
Agus Sutondo
Agus Sutondo Mohon Tunggu... wiraswasta -

Aku Tetap Sayang dan Cinta Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jembatan Suramadu Ambruk di Tabrak Kapal

31 Januari 2012   16:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:13 7571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waspada dan hati-hati tentu harus menjadi skala prioritas dalam rangka pengamanan terhadap keberadaan sarana dan prasarana publik. Ambruknya jembatan Kutai Kartanegara di Tenggarong Kalimantan Timur merupakan pengalaman yang harus di jadikan bahan kajian tentang kelayakan sebuah jembatan, apalagi ambruknya jembatan di Kalimantan timur itu menandakan jika prediksi usia jembatan bisa berkurang karena tidak disiplinnya proses perencanaan dan perawatan jembatan.

Secara teknis Jembatan Suramadu sebenarnya tidak jauh beda dengan jembatan Kukar karena menggunakan pola jembatan gantung, tapi Jembatan Suramadu tidak sepenuhnya menggantung melainkan hanya bagian bentang tengahnya yang menggantung dan bertumpu pada kabel yang di sanggah oleh bentang tengah jembatan.

Kekhawatiran akan ambruknya Jembatan Suramadu, Pemerintah Jawa Timur telah membentuk Tim Khusus untuk memantau seluruh jembatan dari berbagai aspek, ada empat hal yang harus di kaji ulang oleh tim pengawas jembatan yaitu meneliti proses pemeliharaan, melihat kondisi terakhir jembatan, pola lalu lintas manusia di atas dan di bawah jembatan serta teknis pembuatan jembatan.

Menurut data proses pembangunan Jembatan Suramadu yang mempunya panjang 5,438 km telah menghabiskan 450.000 ton beton dan 50.000 ton baja, tapi baja ini bukan produksi dalam negeri namun semen untuk beton itu adalah produksi semen gresik, semennya bukan sembarangan semen, tapi semen khusus yang di ciptakan oleh semen gresik, sehingga tidak hanya kuat dan tahan terhadap air asin juga tahan terhadap sulfat (asam), saat berada di dalam laut otomatis larutan semen tersebut akan membentuk lapisan pelindung atau film yang bisa menghalangi air laut masuk dan menembus rangka baja kaki jembatan. Karena kualitasnya itu maka Jembatan Suramadu akan tahan terhadap tabrakan Kapal berbobot mati hingga 2000 ton, hanya saja kapal berbobot ini tidak akan melewati Jembatan Suramadu.

Namun kalau kita memperhatikan letak Jembatan Suramadu yang berdekatan dengan pelabuhan laut paling sibuk di Kawasan Indonesia Timur. Sekitar Jembatan Suramadu merupakan daerah yang paling rawan bencana tabrakan. Di khawatirkan kapal besar akan sering melintas di bawah Jembatan Suramadu. Tentunya kita semua harus waspada jangan sampai terjadi peristiwa kapal menabrak Jembatan Suramadu, bila itu sampai terjadi kemungkinan besar akan menimbulkan puluhan korban tewas dan kerugian material lainnya.

Tulisan yang baik tentu antara judul dan isinya harus sesuai, namun kali ini mungkin agak beda ? mengapa di buat beda  seakan-akan sudah terjadi, karena tulisan ini di buat hanya untuk sekedar mengingatkan, sebab kita biasa berkomentar atau mengkritisi sesuatu setelah terjadinya peristiwa. seyogjanya kita juga bisa mengomentari atau mengkritisi sesuatu sebelum terjadinya peristiwa.

Kekhawatiran Gubernur Soekarwo yang langsung membentuk Tim Khusus pasca terjadinya peristiwa ambruknya Jembatan Kukar serta langsung menelpon Menteri PU terkait aspek keamanan jembatan tentu patut di apresiasi, semua ini terdorong rasa peduli dan tanggung jawab seorang Soekarwo terhadap masyarakat Jawa Timur. Namun walaupun kita sudah berusaha semaksimal mungkin, kembali semua kita serahkan kepada ALLAH yang menentukan, karena hanya ALLAH yang Maha mengetahui.

Salam Kompasiana : Uji Coba Pesawat Kepresidenan Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun