Kurikulum Merdeka mensyaratkan guru memiliki kreatifitas dalam melakukan pembelajaran, baik dalam menggunakan teknologi pembelajaran, membuat media pembelajaran, mengembangkan bahan ajar sampai proses asessment. Tim pengabdi Universitas Negeri Malang yang diketuai oleh Dr. Oktaviani Adhi Suciptaningsih, M.Pd. menemukan bahwa pembelajaran di kelas yang dilakukan oleh guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka opsi Mandiri Belajar belum bisa maksimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah bahwa guru-guru di SDN Purwodadi 4 memiliki keterbatasan dalam menggunakan teknologi digital.
Oleh karena itu, Universitas Negeri Malang berkolaborasi dengan Universitas PGRI Kanjuruhan Malang mengadakan pengabdian kepada Masyarakat yang diselenggarakan oleh DRTPM (Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi) dan dinaungi oleh LPPM Universitas Negeri Malang.
        Tim dari PKM ini adalah oleh Dr. Oktaviani Adhi Suciptaningsih, M.Pd., Dr. Otto Fajarianto, M.Kom., Yuniawatika, M.Pd. dan Yulianti, M.Pd. Selain dosen tim ini juga melibatkan mahasiswa aktif yaitu Amina Divina P, S.Pd., dan Winanjar Rahayu, S.Pd.  Kegiatan pelatihan dilakukan pada tanggal 31 Agustus 2023 yang dibuka oleh kepala sekolah SDN Purwodadi 4 yaitu Rosiana, S.Pd,. "Kegiatan semacam ini baru pertama kali dilakukan di SDN Purwodadi 4 Kota Malang, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada tim dosen pengabdian UM berkenan memberi pelatihan  merancang aplikasi Gometa melalui Program Flow di SDN Purwodadi 4 Kota Malang".
        Ketua tim pengabdian yaitu Dr. Oktaviani Adhi Suciptaningsih, M.Pd. menyampaikan bahwa tujuan kami dosen dan mahasiswa tim pengabdi ini untuk memberikan pemahaman terkait aplikasi Gomata yang nantinya dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran sehingga dapat mendukung keberhasilan implementasi kurikulum Merdeka di SDN Purwodadi 4 Kota Malang.
        Melalui kegiatan ini, peserta beserta narasumber mendiskusikan terkait metaverse dan dilanjutkan dengan praktik menggunakan aplikasi Gomata melalui program Flow. Peserta pelatihan yang terdiri dari 11 guru SDN Purwodadi 4 Kota Malang menyatakan "di awal menyatakan sangat bingung dengan kata Metaverse tetapi setelah mengikuti pelatihan mereka menyampaikan ucapan terimakasih sudah diberikan kesempatan untuk belajar dan diajari. Ternyata metaverse tidak menakutkan seperti yang dibayangkan, mereka sangat menunggu kelanjutan belajarnya kembali."
Akhir dari kegiatan ini peserta telah berhasil membuat rancangan kegiatan dengan menggunakan aplikasi Gometa yang nantinya akan mereka implementasikan dalam pembelajaran. Diharapkan melalui upaya ini, kualitas SDN Purwodadi 4 semakin meningkat dan menjadi contoh inspiratif bagi sekolah lainnya dalam penerapan teknologi pembelajaran
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H