Mohon tunggu...
Tamam irawan
Tamam irawan Mohon Tunggu... Jurnalis - Teman Menulis

Memulai Perubahan Besar Dari Hal Yang Paling Sederhana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dunia yang Membeku

1 Agustus 2024   23:21 Diperbarui: 1 Agustus 2024   23:37 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melambai tangan jauh
menerawang mata di awang
tak terlihat lagi burung terbang
bahkan kicaunya pun sudah hilang

dingin malam menyapa ria
di pelupuk mata yang kian meraba
berdiam tak bicara
sepatah katapun tidak

biarkan ku menuggu
siang datang dengan mentari
menghangatkan bumi
yang kian membeku

Baca : Sayang sekali karena akulah tokoh utamanya
Baca : 50 Abad yang lalu, tentang negri yang lucu
Baca : Seperti Kereta yang tak pernah mau menepi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun