Mohon tunggu...
Tamam irawan
Tamam irawan Mohon Tunggu... Jurnalis - Teman Menulis

Memulai Perubahan Besar Dari Hal Yang Paling Sederhana

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Kendaraan Otonom : Revolusi Tranportasi di Era Kecerdasan Buatan

17 Juli 2024   05:43 Diperbarui: 17 Juli 2024   05:56 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : Shutterstock via https://www.biv.com/news/transportation/people-could-be-fully-automated-cars-2035-8257109

            Perkembangan teknologi terus berkembang pesat. Tidak hanya pada komputer, perkembangan teknologi juga berpengaruh pada alat transportasi. Maka kali ini kita akan membahas pemanfaatan AI dalam kemajuan alat transportasi.

            Kendaraan otonom atau kendaraan pintar merupakan sebuah inovasi baru pada industri transportasi. Dengan pemanfaatan AI atau kecerdasan buatan maka kendaraan bisa berfungsi tanpa memerlukan campur tangan manusia.

            Dengan mengkombinasikan antara sensor, radar, kamera dan juga algoritma AI maka memungkinkan sebuah kendaraan dapat 'melihat' lingkungan disekelilingnya sehingga mampu menentukan jalan yang harus dilalui.

            Tentu dengan perkembangan teknologi ini memiliki banyak manfaat yang dapat kita peroleh. Diantaranya, keselamatan jalan. Menurut Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika Serikat (NHTSA), 94% kecelakaan yang terjadi di jalan raya disebabkan oleh kelalaian dari pengendara itu sendiri, sehingga jika kita menghilangkan unsur manusia dalam berkendara itu dapat mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas.

            Juga efesiensi transportasi, dengan menggunakan sistem AI maka memungkinkan kendaraan dapat menentukan rute terbaik dalam suatu perjalanan sehingga mengurangi kemacetan dan mengoptimalkan penggunaan bahan bakar.

            Selain manfaat yang kita dapatkan, kendaraan otonom tentu juga memiliki beberapa tantangan yang harus kita perhatikan. Seperti, keamanan siber. Penggunaan AI pada kendaraan otonom memungkin seorang hacker dapat meretas jaringan sistemnya dari jarak jauh, yang bisa mengakibatkan kecelakaan atau penyalahgunaan. Oleh karena itu permasalahan siber ini harus ditanggapi dengan serius dari para pakarnya.

            Ditambah lagi masih banyak negara yang belum  memilik regulasi yang jelas dalam menerapkan kendaraan otonom. Karena harus ada aturan yang jelas terlebih dahulu sebelum kendaraan ini dapat di produksi dan digunakan secara massal di suatu negara.

            Meskipun demikian, kendaraan otonom memiliki masa depan yang bagus. Banyak Perusahaan yang melakukan kolaborasi untuk mengembangkan kendaraan ini. Salah satunya, yang dilakukan oleh 3 perusahaan di Indonesia, yaitu PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk. (PT TKDN) berkolaborasi dengan MooVita dan Mobil Anak Bangsa Indonesia (MABI) dalam mendukung ekosistem lingkungan untuk Kendaraan Otonom (Autonomous Vehicle/AV).

            "MooVita secara serius ingin membangun ekosistem otonom, mendorong adopsi AV yang positif secara global dengan para mitra. Kami sangat senang bahwa kami berbagi visi yang sama dengan PT TKDN dan MABI, serta semua mitra yang ingin membangun ekosistem AV yang aman di Indonesia," ujar Derrick Loh, CEO dan Co-founder MooVita, dalam keterangan resmi kepada Liputan6.com.

            Secara keseluruhan, perkembangan teknologi, terutama dalam bidang kecerdasan buatan (AI), telah memberikan dampak signifikan pada industri transportasi, khususnya dengan munculnya kendaraan otonom. Kemampuan kendaraan untuk beroperasi tanpa campur tangan manusia, didukung oleh sensor, radar, kamera, dan algoritma AI, tidak hanya meningkatkan keselamatan jalan dengan mengurangi potensi kecelakaan, tetapi juga meningkatkan efisiensi transportasi dengan mengoptimalkan rute dan penggunaan bahan bakar. Namun, tantangan seperti keamanan siber dan ketidakjelasan regulasi di beberapa negara masih perlu diperhatikan secara serius untuk memastikan implementasi kendaraan otonom berjalan lancar dan aman. Meskipun demikian, dengan upaya kolaboratif seperti yang dilakukan oleh PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk. (PT TKDN), MooVita, dan Mobil Anak Bangsa Indonesia (MABI), masa depan kendaraan otonom menjanjikan terobosan yang signifikan dalam mendukung ekosistem transportasi global yang lebih aman dan efisien.

            

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun