SAMARINDA,-Prof. Dr. H. Mukhamad Ilyasin, M.Pd dinobatkan Jumat (7/1/2022) dinobatkan sebagai tokoh pendidikan inovatif bidang transformasi kelembagaan Provinsi Kalimantan Timur. Penetapan penghargaan ditetapkan pada prosesi rapat paripurna ke dua DPRD Provinsi Kaltim yang dirangkai dengan Peringatan HUT Provinsi Kaltim ke-65 bertema Kaltim Kuat, Kaltim Berdaulat, di Mercure Hotel Samarinda.
Penobatan sebagai tokoh pendidikan inovatif bidang transformasi kelembagaan bagi Rektor UINSI Samarinda Prof. Dr. H. Mukhamad Ilyasin, M.Pd disertahkan langsung oleh Gubernur Kaltim Isran Noor didampingi Ketua DPRD.
Pada kesempatan tersebut sebait pantun dipersembahkan Gubernur Kaltim yang menyebutkan "Pohon Delima berbuah selusin, bertahan empat buahnya bulat, 25 tahun usia Kaltim, Kaltim kuat Kaltim Berdaulat".
Prof. Dr. H. Mukhamad Ilyasin, M.Pd bersyukur atas raihan penghargaan yang didapatkannya dari Pemerintah Provinsi Kaltim dan DPRD Kaltim. Menurutnya apa yang dicapainya saat ini merupakan buah dari perjuangan yang selama ini dirinya pertaruhkan selama bertahun-tahun.
Diketahui dalam masa kepemimpinan Prof. Dr. H. Mukhamad Ilyasin, M.Pd telah berhasil membawa banyak perubahan yang cukup signifikan bagi pengembangan pendidikan di Kaltim. Terutama dalam hal perubahan alih status dari STAIN ke IAIN dan saat ini bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri. Â
"Prof. Dr. H. Mukhamad Ilyasin, M.Pd  berhasil membawa STAIN Samarinda menjadi IAIN Samarinda pada tahun 2014 dan telah berubah status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN). Keberhasilan transisi alih status dari STAIN ke UIN diraih dengan susah payah, penuh perjuangan, persatuan/kesatuan, kerja keras, komunikasi efektif, keterampilan manajemen yang kuat, keteladanan, visi yang jelas dan terukur, komitmen tinggi, keterampilan kepemimpinan, karakter yang kuat, memiliki kekuatan Spiritual, Keberanian, Fokus pada Tujuan, Antusiasme Tinggi, Sikap Positif, Bertanggung Jawab, Mendengarkan, Murah Hati, Inisiatif, Disiplin Diri, Pelayanan, Pemecahan Masalah dan inovatif," tutur Muhammad Furqon salah seorang masyarakat pemerhati pendidikan di Kaltim.#
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H