337 Mahasiswa IAIN Samarinda Diwisuda

SAMARINDA, IAIN NEWS,- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda kembali mewisuda sebanyak 337 orang sarjana pada rapat senat terbuka wisuda tahun akademik 2016/2017, Rabu (12/10/2016) di Ballroom Hotel Mesra Internasional Samarinda.

Dr. Zurqoni selaku Wakil Rektor I, dalam laporannya menyebutkan dari ke 337 wisudawan terdapat lulusan terbaik tingkat institusi. Nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi kategori Program Pascasarjana diraih oleh Nanang Supratman dengan IPK 3.88, dari jurusan Pendidikan Agama Islam.

Sementara itu dari program strata 1 (S1) dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) diraih oleh Tia Rahmatika dengan IPK 3.67. Kemudian dari Fakultas Syariah (FASYA) diraih oleh Muhammad Fatah Yasin dengan IPK 3.72 dan dari Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) berhasil diraih oleh Hafidz Anwar dengan IPK 3.51.

dokpri

Dalam rapat senat terbuka, Dr. H. Mukhamad Ilyasin, Rektor IAIN Samarinda sekaligus Ketua Senat IAIN mengucapkan selamat kepada orangtua yang telah mendidik anaknya hingga mampu menyelesaikan studinya di Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKIN) satu-satunya di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara ini. “Ada tiga pilihan yang mungkin akan diambil ke depan oleh para wisudawan ini, mencari kerja, menciptakan lapangan kerja atau melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi,” ucap rektor.

Rektor mewakili seluruh civitas akademika IAIN Samarinda dalam kesempatan bahagia itu mengucapkan selamat kepada wisudawan karena telah berhasil menyelesaikan studinya di IAIN.

dokpri

“Setelah ini para wisudawan resmi kami kembalikan pada keluarga masing-masing dengan harapan kiranya para wisudawan dapat mendharmabaktikan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki bagi nusa, bangsa, keluarga dan agama,” tutur H. Mukhamad Ilyasin.

Beberapa amanah dan pesan pun disampaikan rektor untuk masa depan wisudawan yang akan menjadi alumni IAIN Samarinda, antaranya diharapkan pada wisudawan untuk terus berbakti pada orang tua yang selama ini telah bersusah payah mendidik dan membiayai studi hingga jenjang sarjana dan magister.

“Sikap hormat dan bakti pada ke dua orang tua tersebut penting diingat agar para wisudawan sadar bahwa tanpa beliau-beliau kita tidak akan ada di kehidupan ini,” terangnya.

Selain itu bagi H. Mukhamad Ilyasin, tidak kalah penting adalah para wisudawan harus bersyukur dan bangga telah lulus dari perguruan tinggi Islam, yang tidak saja menjadikan pandai tapi juga menjadi orang yang senantiasa dekat dengan Allah SWT.#Tamam dok pri

dokpri\

dokpri