Mohon tunggu...
Tamam Malaka
Tamam Malaka Mohon Tunggu... social worker -

pejalan yang menyukai sunyi tetapi pun menyenangi keramaian alam pikir umat manusia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gegar Asmara

5 Agustus 2016   15:58 Diperbarui: 5 Agustus 2016   16:04 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="pribadi"][/caption]"Aku menunggumu sedemikian lama. Tetapi mengapa kau malah memilih dia??" kata seorang wanita kepada seorang lelaki. Lelaki itu mengangkat wajahnya. Menatap lekat-lekat.

"Nasib kita sama dik..." katanya, dengan suara begitu sedih. Membuat wanita itu kaget. "Apa katamu? Na..nasib kita sama bagaimana??"

Lelaki itu mengangguk. "Iya dik. Nasib kita sama.." sahutnya lirih. "Dia yang kupilih, ternyata justru memilih lelaki lain..."

Wanita itu menahan napas. Tangannya terlihat gemetar. Tiba-tiba lelaki itu menggamit kedua tangannya.

"Jadian lagi yuk??" katanya. Wanita itu tidak menjawab. Lalu ia  melepaskan gamitan lelaki itu.  Dan... Plakkkkk....

"Kau pikir aku boneka??? Enaknya kau bilang begitu?!"

"Tidak dik. Siapa yang bilang adik seperti boneka? Mirip putri salju kok.."

"Nggak ngurus mau mirip apa! Pergi sana!"

"Aduh. Salahku apa sih???"

"Pokoknya pergi. Pergi sanaaaa..."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun