Rasa panas itu membara. Dada terasa menyesak. Siapakah yang dipersalahkan ketika rasa itu menyeruak?
andaikan saja kau paham
rasa dalam dada, adalah
pernyataan cinta, yang
tidak ingin diduakan
Memang rasa cemburu adalah sesuatu yang sewajarnya. Betul bahwa memang rasa cemburu akan selalu ada pada setiap kecupan cinta dua pasang manusia. Siapa yang menolak pandangan umum macam itu nona?
Tetapi ketika kau
tidak peduli, akan apa yang terasa
ketika kau mungkin tidak menyadari?)
Dan kau terus saja melaju demikian
Oh, bagimu mungkin itu adalah perkara-perkara biasa. Bagiku mungkin itu adalah hal tidak biasa? Seberapa pahamkah engkau tentang batas-batas sebuah sikap? Sikap dua pasang manusia?
Ketika kita sudah tak ada
yang mau tahu satu sama lain
Bagaimana sebuah sikap diambil
Bagaimana rasa cemburu merasuk
Sungguh. Kau kini bukan lagi sekedar sahabat
Kau, kini adalah kekasihku. Pahamkan kau??
Cemburuku. Oh, mengertilah. Bisikkan hatimu pada kalimat pertautan. Di mana prasangka dan hati bisa lebih bara dari api neraka.
Oh, betapa semerbak harumnya, melebihi duka. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H