Mohon tunggu...
Tamam Malaka
Tamam Malaka Mohon Tunggu... social worker -

pejalan yang menyukai sunyi tetapi pun menyenangi keramaian alam pikir umat manusia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Golput: Pilihan Paling Masuk Akal di Pemilu 2014

2 Mei 2014   16:58 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:57 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_334352" align="aligncenter" width="448" caption="darmanreubee.blogspot.com"][/caption]

Betapa sukar menentukan pilihan di tahun 2014 ini. Harus milih siapa. Harus pilih yang mana. Semuanya membuahkan trauma-trauma. Semua komitmen kampanye tumbuh menjadi slogan dan kalimat-kalimat mutiara.

Begitulah. Pada akhirnya pilihan saya tahun ini adalah mengikuti jalan dan kehendaknya kaum-kaum yang golput sebagai pilihan terbaik. Hanya dengan golputlah maka bangsa ini akan menyala. Akan mengaum ketika disenggol atau dicubit tetangga. Akan bersemi. Tanah-tanah kembali gembur dan sumber. Dan akan memiliki pagar yang kokoh dari pengaruh negeri-negeri luar.

Saya menghimbau kepada rakyat agar mendekat pada kaum yang Golput. Demi kajayaan bangsa dan negara. Agar memiliki panduan yang pasti dalam menentukan pilihan-pilihan masa depan bangsa. Agar bangsa ini mampu menyalakan obor sehingga bangsa dapat bersinar terang. Benderang.

Golput adalah jalan satu-satunya mengangkat berlian yang terpendam lumpur, sehingga bentuknya menyerupai batu-batu kapur sehingga senantiasa diabaikan bahkan dibuang. Jika jalan Golput tidak dipilih maka bangsa ini akan senantiasa dikibari kegelapan sebagaimana puluh-puluh tahun sebelumnya.

[caption id="attachment_334353" align="aligncenter" width="448" caption="sunardian.blogspot.com"]

13989989181571408435
13989989181571408435
[/caption]

Bagaimana ciri-ciri kaum-kamu yang golput? Yaitu mereka-mereka yang berpegang teguh pada golongan-golongan yang senang membersihkan apa saja dari kotoran-kotorannya. Dari muasal cermin yang berkarat yang menghadirkan bayangan gambar yang samar, menjelma cermin bersih yang memunculkan gambar-gambar bening yang menyerupai aslinya.

Lantas bagaimana caranya agar benar-benar dapat memasuki kalangan kaum-kaum yang Golput? Maka dekatkanlah hatimu. Perasaanmu. Batinmu. Juga pikiranmu dengan kelekatan hati nurani. Nuranimu yang lebih terbawa pada rasa ingin merdeka rasa harap untuk berdikari. Nuranimu yang lebih merasa bahagia untuk memiliki pemimpin yang berhati Golput. Nuranimu yang selalu terpanggil pada nilai-nilai kebenaran, keadilan, kejujuran dan kasih sayang pada sesama.

Maka demikianlah maklumat Golput ini ditasbihkan. Maklumat hati nurani yang dapat melihat sisi putih dari sisi kegelapan yang merata. Golput adalah golongan orang-orang yang berterikat demi memutihkan hati setelah kehitam-hitamannya. Adalah semacam cermin bening setelah kekaratannya sehabis digosok dan dicuci.

Hanya dengan hati yang Golput-lah, maka dapat menentukan pilihan di tahun 2014. Putihkanlah lebih dulu hatimu sebelum memasang pilihan akhir. Siapapun pilihanmu semoga di detik-detik tangan mencoblos, tanganmu tiba-tiba tertuntun pada pilihan yang dapat membawa khusnul khotimah.

[caption id="attachment_334356" align="aligncenter" width="512" caption="www.gantibaju.com"]

13989994691241650759
13989994691241650759
[/caption]

Salam hitam-putih kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun