Mohon tunggu...
Rahmi
Rahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student Of The State Islamic University Maulana Malik Ibrahim of Malang

Long Life Education

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Luka Masa Lalu, Bayangan dalam Pengasuhan: Mengatasi Dampak Inner Child

6 Desember 2024   10:15 Diperbarui: 6 Desember 2024   10:33 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ilustrasi (Sumber: Hayyu.id)

Pernahkah Moms merasa ada sesuatu yang "ganjil" dalam cara Moms mengasuh Si Kecil? Mungkin saja, luka masa kecil kita yang tersimpan di dalam hati sedang ikut bermain peran. Setiap individu membawa serta luka masa lalu yang tersimpan dalam relung terdalam jiwa, yang sering disebut sebagai inner child. Luka ini, terbentuk dari pengalaman masa kecil yang kurang menyenangkan, dapat memberikan dampak signifikan pada kehidupan dewasa, termasuk dalam peran sebagai orang tua. Inner child itu seperti sosok anak kecil yang masih ada di dalam diri kita. Dia menyimpan semua kenangan, perasaan, dan pengalaman masa kecil kita. Ketika kita mengalami hal-hal yang menyakitkan saat kecil, inner child ini bisa terluka dan mempengaruhi cara kita berinteraksi dengan orang lain, termasuk anak kita. Bagaimana luka masa lalu ini mempengaruhi pola asuh, dan bagaimana seorang ibu muda dapat mengatasi tantangan ini?

Memahami Inner Child dan Dampaknya pada Pola Asuh

Inner child adalah representasi batin dari diri kita saat anak-anak, lengkap dengan emosi, trauma, dan kebutuhan yang belum terpenuhi. Ketika inner child yang terluka tidak mendapatkan penyembuhan, ia dapat memengaruhi cara kita berinteraksi dengan dunia, termasuk dengan anak-anak kita.

Bagaimana Inner Child Mempengaruhi Pola Asuh?

  • Terlalu keras: Moms mungkin jadi terlalu keras pada Si Kecil karena dulu Moms juga pernah diperlakukan seperti itu.
  • Terlalu memanjakan: Sebaliknya, Moms mungkin jadi terlalu memanjakan Si Kecil karena ingin memberikan semua yang tidak Moms dapatkan saat kecil. Hal ini yang kemudian menjadikan pola asuh cenderung permisif
  • Sulit konsisten: Aturan di rumah jadi berubah-ubah karena Moms bingung harus bersikap seperti apa. Ibu dengan inner child yang terluka seringkali kesulitan mempertahankan konsistensi dalam aturan dan batasan, sehingga anak merasa tidak aman dan bingung.
  • Mudah marah: Hal kecil saja bisa membuat Moms meledak karena teringat pengalaman masa lalu yang menyakitkan. Ketakutan dan ketidakamanan yang dirasakan inner child dapat diproyeksikan pada anak, menciptakan dinamika hubungan yang tidak sehat.

Kenapa Hal Ini Terjadi?

  • Luka masa lalu: Pengalaman masa kecil yang kurang menyenangkan, seperti diabaikan atau dimarahi, bisa meninggalkan bekas luka dalam hati.
  • Cara kita melindungi diri: Inner child kita berusaha melindungi diri dari rasa sakit dengan cara-cara tertentu, misalnya dengan menjadi terlalu keras atau terlalu lembut.
  • Tidak sadar: Kita seringkali tidak menyadari bahwa inner child kita sedang mempengaruhi perilaku kita.

Tenang, Moms! Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi dampak inner child ini. Yang pertama adalah, sadari dulu pola perilaku dan pengasuhan Moms. Apakah ada kesamaan dengan cara orang tua Moms mengasuh dulu?. Setelah menyadari adanya kesamaan atau menyadari bahwa perilaku pengasuhan merupakan dampak dari inner child, cari dukungan, bicarakan perasaan Moms dengan pasangan, teman, atau terapis. Mereka bisa memberikan dukungan dan perspektif baru.

Selain itu, menjadi orangtua selalu butuh banyak belajar, maka Moms bisa belajar jadi orang tua, dengan mengikuti kelas parenting atau baca buku-buku tentang pengasuhan anak. Diluar semua tips diatas, yang tak kalah penting adalah menerima diri sendiri, semua orang punya masa lalu yang kurang menyenangkan, yang penting adalah kita mau belajar dari kesalahan dan berubah menjadi lebih baik. Selanjutnya adalah membangun hubungan yang hangat dan penuh kasih sayang dengan Si Kecil.

Jika Anda merasa kesulitan mengatasi dampak inner child pada pola asuh Anda, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Terapis dapat memberikan dukungan dan panduan yang lebih spesifik untuk membantu Anda menyembuhkan luka masa lalu dan membangun hubungan yang lebih sehat dengan anak Anda. Pada hakikatnya, Inner child memang bisa mempengaruhi cara kita mengasuh, tapi bukan berarti kita tidak bisa berubah. Dengan kesadaran dan upaya yang konsisten, Moms bisa menjadi orang tua yang lebih baik bagi Si Kecil.

Ingat, Moms tidak sendirian! Banyak ibu lain yang juga mengalami hal yang sama. Jangan ragu untuk mencari bantuan jika Moms membutuhkannya. Yuk, kita sama-sama belajar menjadi orang tua yang lebih baik!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun