Semakin banyaknya kunjungan turis asing di Bali tentu kemudian menyebabkan terjadi percampuran kultur antara wisatawan asing, domestik maupun penduduk asli Bali. Upaya memperlancar interaksi antara wisatawan dan masyarakat Bali dilakukan dengan komunikasi lintas budaya sebab mereka yang berinteraksi berasal dari budaya yang berbeda-beda. Terjadinya proses komunikasi antara penduduk local dan wisatawan asing dapat melalui komunikasi lintas budaya.
Seringkali perbedaan budaya menjadi hambatan bagi setiap orang dalam berinteraksi satu sama lain secara efektif. Terutama perbedaan budaya dan bahasa yang digunakan. Akan tetapi, komunikasi lintas budaya menjadi salah satu sarana agar setiap orang dapat tetap berinteraksi meskipun memiliki perbedaan budaya dan cara berkomunikasi.
Hambatan dalam berinteraksi antara masyarakat lokal di Bali dan para wisatawan asing dapat diatasi dengan komunikasi lintas budaya. Jika suatu komunikasi dapat berjalan dengan optimal, maka kegiatan pariwisata di Bali juga akan berjalan dengan efektif. Maka dari itu, komunikasi lintas budaya sangatlah penting dalam kegiatan pariwisata untuk dapat mempermudah setiap orang dalam berinteraksi meskipun memiliki perbedaan latar belakang kebudayaan.
Referensi
Titik Akiriningsih, and J Aditya Sari. "Pentingnya Pemahaman Lintas Budaya Dalam Pariwisata." Jurnal Pariwisata Indonesia 5, no. 1 (2021): 48--53. https://jurnal.stpsahidsurakarta.ac.id/index.php/JPI/article/view/67.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H