Mohon tunggu...
Talitha Hasna Fauzi
Talitha Hasna Fauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ekonomi Kreatif: Mesin Penggerak Baru Perekonomian Indonesia

11 Desember 2024   23:10 Diperbarui: 11 Desember 2024   23:08 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Ekonomi Kreatif: Mesin Penggerak Baru Perekonomian Indonesia

Perkembangan bidang ekonomi kreatif yang makin cepat akan selalu berdampingan pada pertumbuhan inovasi dan teknologi yang dimanfaatkan pada zaman sekarang. Pertumbuhan ini tidak lepas dari karakter sumber daya manusia selaku tokoh ataupun pemeran ekonomi kreatif saat mengaplikasikan dan memadukan bahan baku dan teknologi yang ada, apalagi kalau sarana yang dimanfaatkan mempunyai karakteristik tersendiri dan tidak gampang ditemukan di masyarakat. Keunikan setiap barang yang diproduksi pada ekonomi kreatif akan memotivasi penjualan yang semakin meningkat sebab mempunyai keunikan yang berbeda dibandingkan barang lainnya. Ekonomi kreatif adalah wujud aliran ekonomi modern yang muncul di permulaan abad 21 dimana wujud cendekiawan sebagai preferensi penting ketimbang kekayaan yang dapat memperoleh harta, peluang pekerjaan, penghasilan serta ketenteraman, mengenai inti dari ekonomi kreatif terletak di inspirasi dan inovasi (Anom Pancawati & Rieka Yulita Widaswara, 2023)

 Ekonomi kreatif di Indonesia resmi disahkan menjadi bidang diplomatis pada tahun 2006. Mulai era itu, bidang tersebut mengalami perkembangan pesat yang didapati pada kenaikan kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) serta menghasilkan lapangan pekerjaan. Berdasarkan informasi Badan Pusat Statistik (2020), bidang ekonomi kreatif melakukan sumbangan kurang lebih 7,44% terhadap PDB Indonesia pada tahun 2019, bertambah dari 7,05% pada tahun 2018. Subsektor primer yang menguasai partisipasi tersebut ialah kuliner, fesyen dan kerajinan tangan yang membantu kurang lebih 41,69%, 18,15%, masing-masing serta 15,70% dari jumlah PDB ekonomi kreatif (BPS, 2020).

 Pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi sudah berperan sebagai pendorong penting pada perkembangan subsektor ekonomi kreatif berbasis digital, semacam aplikasi, pertunjukan serta konten multimedia. Penelitian oleh (Syafitri & Nisa, 2024) menunjukkan bahwa subsektor aplikasi dan permainan mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, didorong oleh penetrasi internet yang semakin luas dan perubahan perilaku konsumen yang lebih menyukai produk-produk digital. Perkembangan tersebut juga dibantu dengan menaiknya total startup teknologi yang berpusat pada inovasi dan peningkatan produksi yang inovatif.

Pentingnya ekonomi kreatif pada peningkatan perekonomian memerlukan kerjasama serta peran beragam aspek agar dapat mengembangkan kemampuan yang dimiliki, menciptakan insentif dan mampu bersama-sama menciptakan lingkungan usaha kewirausahaan yang menguntungkan sehingga dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak.

 Ekonomi kreatif memegang peranan berharga pada perekonomian Indonesia, untuk segi ekonomi, sosial, dan budaya. Untuk perspektif ekonomi, bidang tersebut sudah berperan sebagai asal usul penting bagi lapangan pekerjaan. Pada tahun 2019, bidang ekonomi kreatif mempekerjakan lebih dari 17 juta orang, yang sebagian besar merupakan orang muda berketerampilan tinggi serta kreatif. Keadaan tersebut menunjukkan jika ekonomi kreatif merupakan bidang yang komprehensif serta berpotensi memberdayakan beragam golongan rakyat, termasuk wanita maupun pemuda.

 Dari segi sosial dan budaya, ekonomi kreatif berpartisipasi pada konservasi beserta dengan memperkenalkan budaya domestik. Komoditas inovatif semacam batik, wayang, dan makanan tradisional bukan sekadar mempunyai nilai ekonomi yang bermakna, melainkan untuk nilai budaya yang luhur. Penelitian oleh (Priyono, 2018) menunjukkan bahwa ekonomi kreatif membantu memperkuat identitas budaya Indonesia di kancah global melalui ekspor produk-produk kreatif yang telah dikenal luas di pasar internasional. Komoditas tersebut bukan sekadar menaikkan penerimaan devisa tapi untuk terus memperkenalkan keistimewaan budaya Indonesia.

Penulis:

Talitha Hasna Fauzi - Program Studi Akuntansi, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

DAFTAR PUSTAKA

Anom Pancawati, A. P., & Rieka Yulita Widaswara. (2023). Pengembangan Ekonomi Kreatif Dalam Meningkatkan Potensi Pariwisata. Jurnal Ekonomi Bisnis Dan Akuntansi, 3(1), 166--178. https://doi.org/10.55606/jebaku.v3i1.1398

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun