Kemendikbud Ristek sedang mengembangkan tiga pilar dalam transformasi pembelajaran menggunakan teknologi digital. Pilar pertama, yaitu pengembangan kemampuan talenta digital untuk para pendidik dan tenaga kependidikan dimana program pembelajaran ini berbasi TIK atau Teknologi Informasi Komputer pada tahun 2018 pesertanya berjumlah 6.800 dan terus melonjak di tahun-tahun berikutnya. Pilar kedua, yaitu pengembangan platform dan konten digital yakni pemerintah mengembangkan platform Rumah Belajar yang bisa dipakai seluruh masyarakat secara gratis dan sampai sekarang penggunanya sudah lebih dari 20 juta, juga saat pandemi mulai melanda diadakan teknologi Guru Belajar dan Berbagi. Selanjutnya, pilar ketiga adalah pengembangan dan fasilitasi jangkauan jaringan internet, infrastruktur, dan praktik dimana kemendikbud ristek menjalin kerja sama yang terus menerus dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Dalam simposium ini juga, akan mengevaluasi tentang bagaimana guru-guru dan pekerja dunia pendidikan menjunjung perubahan yang berlangsung secara cepat dalam pembelajaran dan pendekatan belajar berbasis digital, ditengah tantangan yang dihadapi. Pada kesempatan yang sama, perwakilan UNICEF Indonesia, Debora Comini mengatakan melalui pembelajaran digital yang inklusif dan berkualitas, akan membantu anak-anak di seluruh Indonesia untuk dapat mengakses pendidikan yang berkualitas. “Untuk mencapai ini, kita perlu terus membangun materi dan platform digital yang dapat menjangkau anak-anak di tempat yang paling terpencil sekalipun dan membantu guru-guru dalam mengembangkan keterampilan digital untuk dapat membantu para siswa,” ujar Debora.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H