Gaya hidup merupakan cara yang dipilih oleh individu untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Gaya hidup termasuk kebutuhan sekunder karena gaya hidup dapat berubah-ubah sesuai dengan keinginan dan juga kemajuan jaman/ tren yang sedang terjadi. Gaya hidup seseorang bisa dilihat dari cara individu dalam berpakaian, tempat-tempat yang dikunjungi, kebiasaan yang dilakukan sehari-hari, orang-orang disekitarnya, dan lain sebagainya. Secara sederhana gaya hidup dibagi menjadi dua, yakni gaya hidup sederhana dan gaya hidup hedonis (berlebihan). Gaya hidup manakah yang anda miliki?
Setiap orang memiliki gaya hidup yang berbeda-beda. Begitu pula dengan mahasiswa yang pastinya memiliki gaya hidup yang berbeda-beda antar individu. Ada mahasiswa yang menerapkan gaya hidup sederhana dimana pengeluaran mereka sesuai dengan kebutuhan. Ada juga mahasiswa yang mempunyai gaya hidup hedonisme dimana mereka terlalu boros dan berlebihan seperti membeli barang barang mahal, berlibur, menghambur hamburkan uang untuk kebutuhan yang sebenarnya tidak penting dan tidak sesuai dengan uang yang mereka miliki.
Gaya hidup yang diterapkan dapat mempengaruhi prestasi akademik yang dimiliki mahasiswa. Apalagi jika mahasiswa dengan gaya hidup hedonisme dimana mereka terlalu bersenang-senang dengan dunia luar sehingga mengakibatkan keborosan yang merugikan. Tanpa adanya pembatasan maka akan mempengaruhi prestasi akademik yang dimiliki mahasiswa itu sendiri. Karena kebanyakan mahasiswa yang memiliki gaya hidup hedonisme akan meremehkan atau bahkan tidak peduli dengan akademik mereka, mereka tidak dapat menyeimbangkan antara akademik dengan gaya hidup yang mereka miliki. Sehingga prestasi akademik mereka akan menurun. Tetapi tentunya di sisi lain banyak juga mahasiswa yang bisa menyeimbangkan antara gaya hidup dengan akademik mereka.
Dengan hal tersebut perlunya kesadaran mahasiswa untuk membatasi diri dari dunia luar yang berlebihan serta dapat menyeimbangkan antara gaya hidup dengan prestasi akademik yang dimiliki. Hal ini dapat dimulai dengan membuat skala prioritas, dimana kita dapat mengerti mana kebutuhan yang merupakan kebutuhan primer,sekunder ataupun tersier. Dapat juga dengan membuat catatan pengeluaran agar dapat mengetahui bagaimana kondisi keuangan kita dan apa yang perlu kita lakukan jika pengeluaran lebih besar dibandingkan pemasukan. Selain itu memilih lingkungan pergaulan juga perlu karena teman dapat menjadi cerminan kita. Sebagai mahasiswa kita harus bisa membedakan mana teman yang akan membawa ke kebaikan dan mana yang tidak. Perlu juga untuk lebih menguatkan iman dengan mendekatkan diri kepada Tuhan agar tidak mudah tergoda untuk melakukan perbuatan yang kurang baik. Yang terakhir yakni dengan mempunyai prinsip agar kita dapat membentengi diri dari pengaruh buruk yang akan datang baik dari luar maupun dalam. Tetapi tak dipungkiri jika berlibur juga diperlukan karena kita ini manusia yang memiliki rasa jenuh dengan kehidupan sehari-hari kita.Â
Berlibur dan self reward memang perlu namun jangan berlebihan, tetap utamakan mana yang menjadi prioritas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H