Mohon tunggu...
Talitha Azalia Nakhwah
Talitha Azalia Nakhwah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Seorang mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran yang sedang duduk di semester 4, gemar untuk menulis sedari kecil karena tidak hanya berbuah seni, hasil karya tulis juga dapat menjadi pengetahuan bersama.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Thrifting: Tren Beken Pembangkit Fashion

1 Juli 2024   16:21 Diperbarui: 1 Juli 2024   16:41 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Cimol Gedebage: Salah satu pusat thrifting terbesar di Bandung, Jawa Barat. Dokumentasi pribadi penulis.

Baik secara sadar atau pun tidak, kegiatan thrifting mendukung adanya sustainable living atau sebuah gaya hidup yang menyeimbangi upaya lokal dan global untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan tetap melestarikan lingkungan alam dari degradasi dan kerusakan. Menurut United Nations Environment Programme (UNEP), industri fashion bertanggung jawab atas 10% jumlah emisi karbon global tahunan, emisi tersebut diprediksi akan melonjak lebih dari 50% di tahun 2030. Oleh karena itu, banyak aktivis mengajak masyarakat untuk melakukan kegiatan thrifting yang dapat membantu meminimalisir limbah pakaian dengan menggunakan pakaian bekas sebagai jalan alternatif. 

2. Mendukung Siklus Ekonomi Berkelanjutan

Thrifting dinilai sebagai kegiatan berbelanja yang efektif dapat membantu mengurangi kebutuhan produksi barang baru, sehingga dapat mengurangi penggunaan sumber daya alam maupun energi bumi. Dengan hal ini, akan tercipta praktik bisnis yang lebih berorientasi ramah lingkungan.

3. Menghemat uang belanja

Banyak orang melakukan kegiatan berbelanja alternatif ini dengan tujuan untuk menghemat uang. Pasalnya, harga barang di thrift shop jauh lebih murah dibandingkan dengan toko-toko lainnya.

4. Menemukan dan mengoleksi barang-barang unik 

Kemungkinan untuk menemukan barang-barang antik yang unik dan masih layak digunakan sangat besar saat thrifting. Di thrift shop, banyak orang memburu barang-barang antik seperti perabotan, perhiasan, hingga barang elektronik yang masih sangat bagus atau bahkan tidak dapat ditemukan di tempat lainnya. Dengan membeli barang-barang tersebut, pembeli tidak hanya berhasil mendapatkan barangnya secara fisik, tetapi juga mendapatkan nilai-nilai tertentu pada barang yang dibeli. Misalnya pakaian yang pernah dikenakan oleh salah satu musisi terkenal pada awal debut karirnya.

Selain penjelasan di atas, nampaknya terdapat berbagai faktor lainnya yang menjadi daya tarik orang-orang melakukan thrifting, seperti pada aspek kreativitas. Dengan harga yang murah tapi kualitas pakaian masih bagus, seseorang dapat membeli berbagai item yang kemudian bisa di-style sesukanya. Hal ini juga dapat membantu adanya penemuan jati diri seseorang dari hasil thrifting. Sebagai contoh, seseorang dapat mengunjungi suatu thrift shop kemudian menemukan pakaian atau aksesoris yang menarik perhatiannya. Padahal, awalnya ia tidak merasa cocok atau tidak pernah mengenakan pakaian seperti itu, tetapi secara tidak sengaja dengan berkunjung ke thrift shop, ia berhasil menemukan jati dirinya dengan mengeksplor dirinya dalam dunia fashion.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun