Pandemi yang dialami seluruh masyarakat saat ini, mengharuskan masyarakat untuk melakukan berbagai aktifitas dari rumah baik bekerja, sekolah ataupun lainnya. Masyarakat kerap kali memesan makanan melalui aplikasi ataupun memasak sendiri. Makanan yang dipesan masyarakat terkadang tidak dihabiskan sehingga menyisakan sampah makanan. Kegiatan memasak juga meninggalkan sampah yaitu bagian bahan makanan yang tidak digunakan.
Sampah makanan jika tidak dimanfaatkan maka akan membusuk dan menjadi salah satu faktor penyebab pemanasan global. Pembusukan sisa makanan akan menghasilkan karbondioksida dan gas metana yang dapat menyebabkan pemanasan global. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan limbah makanan yaitu dengan eco enzyme.
Eco enzyme merupakan cairan multifungsi yang berasal dari fermentasi limbah dapur organik. Limbah tersebut seperti sayur, buah, gula merah, gula tebu, gula coklat dan air.Â
Proses pembuatan eco enzyme akan menghasilkan gas ozon yang dapat mengurangi efek rumah kaca dan pemanasan global. Selain dapat mengurangi pemanasan global eco enzyme dapat digunakan sebagai pupuk tanaman, cairan pel, cairan pencuci piring dan lainnya.
Adapun berbagai manfaat yang dihasilkan maka mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro 2021/2022 bernama Maryam S. Taib dibawah bimbingan Dra. Puji Astuti, M.Si. hadir untuk memberikan edukasi mengenai eco enzyme. Kegiatan ini dilaksanakan melalui penempelan poster untuk mengurangi resiko penyebaran virus.Â
Poster berisi pengertian, manfaat dan cara pembuatan eco enzyme. Poster ini ditempel di balai RW 1, RW 8, dan Kantor Kelurahan Kembangarum. Edukasi eco enzyme melalui poster ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi masyarakat mengenai eco enzyme sehingga dapat mengurangi limbah makanan yang berakibat pada pemanasan global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H