Dampak Kekurangan dan Kelebihan Gizi
Ketidakseimbangan dalam asupan gizi dapat berdampak negatif pada kesehatan. Kekurangan gizi dapat menyebabkan malnutrisi, yang sering kali ditandai dengan berat badan rendah, stunting, dan lemahnya sistem imun. Sebaliknya, kelebihan gizi, seperti konsumsi makanan tinggi gula, lemak, dan garam, dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, hipertensi, serta penyakit kardiovaskular.
Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa masalah gizi buruk dan obesitas semakin menjadi tantangan global, terutama di negara berkembang. Di Indonesia, prevalensi stunting pada anak-anak masih menjadi perhatian utama, sementara jumlah individu yang mengalami obesitas juga terus meningkat. Kedua masalah ini memerlukan pendekatan holistik untuk penanganannya.
Strategi Meningkatkan Kesadaran Gizi
Edukasi Gizi di Lingkungan Sekolah
  Pendidikan gizi harus dimulai sejak dini melalui program edukasi di sekolah. Dengan memahami pentingnya pola makan sehat, anak-anak dapat mengadopsi kebiasaan baik yang akan bertahan hingga dewasa.
Kampanye Publik
  Pemerintah dan organisasi non-pemerintah dapat menginisiasi kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat gizi seimbang. Media sosial juga menjadi alat yang efektif dalam menyebarluaskan informasi.
Pengawasan dan Kebijakan
  Regulasi terhadap produksi dan pemasaran makanan olahan harus diperketat untuk mengurangi kandungan gula, lemak jenuh, dan garam. Selain itu, penguatan program bantuan gizi untuk kelompok rentan, seperti ibu hamil dan balita, sangat diperlukan.
Kesimpulan