Mohon tunggu...
taledom
taledom Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Indonesia dan Budaya Jam Karet

14 April 2016   15:52 Diperbarui: 14 April 2016   16:00 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Budaya adalah hal yang sangat melekat dalam diri manusia. Karena, budaya sudah tertanam dalam diri manusia sejak lahir sehingga mempengaruhi perilaku dan kebiasaan manusia. Hal-hal yang telah di terima oleh manusia melalui pengalaman dan pendidikan, hal tersebut dapat dikatakan sebagai Budaya. Namun yang akan kita bahas dalam artikel kali ini yaitu hal yang kini sangat membudaya bagi masyarakat Indonesia dan bahkan seiring berjalanan-nya waktu menjadi "identitas" yang menunjukkan karakteristik masyarakat Indonesia.

Kini Indonesia dikenal dengan budaya waktunya yang sangat unik, yaitu budaya jam karet, jam lentur, jam fleksibel yang bisa diulur-ulur, dan ditarik kesana-kemari. Orang-orang di Indonesia paling suka membuat orang lain menunggu, padahal tidak suka dibuat menunggu, tapi membuat orang lain menunggu. Kata ‘ngaret’ dalam kehidupan sehari-hari tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Anda pasti sering mengalami hal-hal yang berhubungan dengan kata ‘ngaret’ tersebut. Entah anda yang mengingkari jam perjanjian, atau mungkin rekan anda atau bahkan kedua belah pihak seringkali mengingkari waktu yang telah disepakati. 

Tentu saja hal ini membuat kita kesal, karena kita yang sudah on time masih harus menunggu rekan kita yang ‘ngaret’ tersebut. Hal ini juga bisa dialami oleh rekan kita jika situasinya berbalik. Mari kita bandingkan negara kita dengan negara yang sangat disiplin soal waktu. Sebut saja Jepang. Di Jepang, masyarakatnya sangat memegang teguh prinsip tepat waktu. Ini yang membuat pekerjaan mereka lebih efektif dan efisien. Orang Jepang jika membuat janji bertemu, paling tidak mereka telah berada di tempat yang dijanjikan tersebut lebih awal sebelum jam yang dijanjikan. Waktu bagi orang Jepang sangat penting dan tidak boleh terbuang sia-sia meskipun hanya sebentar. 

Budaya "Jam Karet" yang sering terjadi di Indonesia ini perlahan sudah menjadi identitas masyarakat Indonesia. Negara-negara tetangga bahkan juga sudah memberikan "Klaim" bahwa masyarakat Indonesia memiliki kualitas terhadap penghargaan waktu yang buruk, sehingga membuat mereka kesulitan untuk beradaptasi dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang satu ini. 

Namun, dapat diakui sebagian orang sesungguhnya sudah dapat menggunakan dan mengatur waktu dengan baik, namun karena kebanyakan orang di Indonesia seringkali terlambat sehingga memperburuk citra masyarakat Indonesia seluruhnya. Menurut kami, penting bagi masyarakat Indonesia untuk memperhatikan citra nya di hadapan negara-negara lain dengan mengubah kebiasaan terlambat dalam melakukan aktivitas atau pertemuan. Karena meskipun dipandang sebagai hal kecil, namun waktu adalah hal yang tidak dapat diputar kembali. Diperlukan kesadaran masyarakat untuk lebih menghargai waktu.

Solusi atas masalah ini yang dapat kami tawarkan adalah sebagai berikut:
 - Jika ada pertemuan, pempersiapkanlah waktu setidaknya 3-4 jam sebelum pertemuan untuk mempersiapkan diri, sehingga dapat mempersiapkan diri dengan matang dan ada waktu yang tersisa kalau-kalau ada masalah mendesak yang mungkin dapat menjadi hambatan seperti macet, baju ketumpahan air, kendaraan mogok dan lainnya (sesuaikan dengan konteks)
 - Tetapkan hukuman bagi mereka yang terlambat untuk menimbulkan efek jera.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun