Mohon tunggu...
Humaniora

Komparasi Pencapaian Kompetensi Guru Bahasa Inggris di NTB

19 Agustus 2015   13:22 Diperbarui: 19 Agustus 2015   13:28 1214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

KOMPARASI PENCAPAIAN KOMPETENSI

GURU SMA DAN SMP MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS

DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

 

Takyudin

Widyaiswara, LPMP Provinsi Nusa Tenggara Barat

 

ABSTRAK

Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran perbandingan mengenai: 1. penguasaan kompetensi pedagogik Guru SMA dan SMP mata pelajaran Bahasa Inggris di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB); 2 penguasaan kompetensi profesional Guru SMA dan SMP mata pelajaran Bahasa Inggris di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB); 3. Aspek-aspek pada kompetensi pedagogik dan profesional yang perlu ditingkatkan oleh guru SMA dan SMP mata pelajaran Bahasa Inggris di Provinsi NTB. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Teknik sampling yang digunakan adalah purpossive sampling, dengan sample yang digunakan adalah seluruh guru SMA dan SMP mata pelajaran Bahasa Inggris di NTB yang mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG) on line masing masing berjumlah 204 dan 400 orang .

Hasil analisis menunjukkan bahwa capaian kompetensi pedagogik Guru SMA mata pelajaran Bahasa Inggris di Provinsi NTB sebesar 43,45% (Kurang memuaskan), sedangkan capaian kompetensi pedagogik Guru SMP sebesar 40,82% (Kurang memuaskan), kompetensi profesional Guru SMA sebesar 37,09% (Tidak memuaskan) sementara kompetensi profesional guru SMP sebesar 42,27% (kurang memuaskan). Mayoritas aspek pedagogik guru SMA yang diujikan, sembilan aspek, harus ditingkatkan karena berada pada kategori kurang memuaskan dan tidak memuskan. Adapun aspek yang mencapai kategori memuaskan yaitu hanya pada aspek penguasaan teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. Adapun dengan aspek kompetensi profesional yang diujikan, semuanya harus ditingkatkan karena berada pada kategori Kurang Memuaskan. Sedangkan capaian Guru SMP pada semua aspek pedagogik yang diujikan harus ditingkatkan karena berada pada kategori kurang memuaskan dan tidak memuskan. Demikian juga dengan aspek kompetensi profesional yang diujikan, semuanya harus ditingkatkan karena berada pada kategori Kurang Memuaskan dan Tidak Memuaskan

                                                                                

Kata kunci : Kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, UKG on line

 

 

 

PENDAHULUAN

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) secara kontinyu melakukan perbaikan untuk peningkatan mutu pendidikan Salah satu komponen penting penyelenggaraan pendidikan adalah pendidik. Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan merupakan kebijakan pemerintah untuk memperbaiki mutu pendidik di Indonesia.

            Pendidik memiliki peran yang sangat strategis dan menjadi salah satu kunci bagi peningkatan mutu pendidikan. Michael G. (dalam Sudrajat: 2008) mengemukakan bahwa “educational change depends on what teachers do and think”. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa perubahan pendidikan sangat bergantung pada peran pendidik, pendidik dituntut untuk berfikir dan bertindak untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu penguasaan dan peningkatan kompetensi bagi pendidik menjadi syarat bagi peningkatan mutu pendidik.

            Peran sentral bagi kualitas pendidikan yang diemban oleh pendidik, mengharuskan pendidik untuk memiliki sikap dan kemampuan profesional. Pendidik yang profesional berarti mempunyai seperangkat kompetensi yang dipersyaratkan untuk menopang tugas dan kewajibannya sebagai tenaga pendidik. Pendidik profesional tidak sekedar menguasai bidang ilmu, bahan ajar, dan metode, tapi juga harus mampu memotivasi peserta didik, memiliki keterampilan yang tinggi dan wawasan yang luas akan dunia pendidikan. Kompetensi yang dipersyaratkan oleh PP 19 tahun 2005 pasal 28 ayat (3) meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

Kajian ini tidak membahas keempat kompetensi tersebut, tetapi dibatasi hanya pada kompetensi pedagogik dan profesional yang diujikan pada Uji Kompetensi Guru (UKG) On line.

Kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional merupakan kemampuan prasyarat menjadi seorang pendidik. Keduanya berhubungan langsung dengan proses pembelajaran di kelas, laboratorium maupun lingkungan pembelajaran lain mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut pembelajaran. Kesuksesan pendidik dalam melaksanakan tugas dan kewajiban pada setiap tahapan tersebut amat bergantung pada penguasaan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional yang dimiliki.

Diperlukan pemahaman guru terhadap aspek-aspek pedagogik dan profesional agar layanan pendidikan menjadi berkualitas. Untuk mengetahui gambaran pemahaman guru SMA mata pelajaran Bahasa Inggris, maka dilakukan upaya identifikasi kompetensi guru melalui Uji Kompetensi Guru. UKG merupakan salah satu alat ukur untuk mengetahui pemahaman guru bahasa Inggris melalui pemberian soal-soal berkenaan dengan aspek-aspek pedagogik dan profesional. Aspek kompetensi yang lain seperti kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial tidak diujikan karena keterbatasan alat ukur.

            Berdasarkan kondisi tersebut di atas maka dilakukan kajian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai: 1). penguasaan kompetensi pedagogik Guru SMA dan SMP mata pelajaran Bahasa Inggris di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB); 2) penguasaan kompetensi profesional Guru SMA dan SMP mata pelajaran Bahasa Inggris di Provinsi NTB; dan 3. Aspek-aspek pada kompetensi pedagogik dan profesional yang perlu ditingkatkan oleh guru SMA dan SMP mata pelajaran Bahasa Inggris di Provinsi NTB.

 

LANDASAN TEORI

Kompetensi Pedagogik dan Profesional

Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 menyatakan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

            Jenis kompetensi yang secara tegas disebutkan dalam pasal 28 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mencakup 4 komponen yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran yang meliputi pemahaman terhadap siswa, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, serta evaluasi belajar siswa (Uzer, 2002).

Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi:

  1. konsep, struktur, dan metoda keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi ajar;
  2. materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah;
  3. hubungan konsep antar mata pelajaran terkait;
  4. penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; dan
  5. kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional.

Sebagaimana tertuang dalam Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 Tanggal 4 Mei 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru. Standar Kompetensi Pedagogik Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMA/MA dan SMP/MTs adalah sebagai berikut:

  1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual
  2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
  3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu.
  4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
  5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.
  6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
  7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
  8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
  9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
  10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

Sedangkan kompetensi profesional memiliki dimensi sebagai berikut:

  1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola piker keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

Secara spesifik, guru bahasa Inggris diharuskan:

− Memiliki pengetahuan tentang berbagai aspek kebahasaan dalam bahasa Inggris (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan strategis).

− Menguasai bahasa Inggris lisan dan tulis, reseptif dan produktif dalam segala aspek komunikatifnya (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan strategis).

  1. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.
  2. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
  3. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.
  4. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.

Adapun aspek kompetensi profesional yang diujikan pada UKG on line guru SMA dan SMP mata pelajaran Bahasa Inggris terkait dengan dimensi 1 dan 2 di atas yakni: 1).Memahami unsur language features dalam konteks; 2). Memahami makna dalam teks fungsional pendek tertulis; 3). Memahami makna teks tertulis berupa esesi dalam berbagai genre yang digunakan dalam kehidupan nyata sehari-hari; dan khusus pada SMA ditambah dengan 4). Mengungkapkan makna dalam teks tertulis berbentuk kalimat; dan 5). Mengungkapkan makna dalam teks tertulis berbentuk paragraf

 

Uji Kompetensi Guru on line

Uji kopetensi guru berfungsi sebagai pemetaan kompetensi guru. UKG dilaksanakan untuk mengkur kompetensi dasar bidang studi dan pedagogik. Pada kompetensi pedagogik, yang diujikan adalah integrasi konsep pedagogik ke dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Pendekatan yang digunakan adalah tes penguasaan subject mater pada jenjang pendidikan tempat tugas guru.

Pengembangan instrument UKG on line terdiri atas kisi-kisi dan butir soal. Soal UKG dikembangkan oleh Tim Ahli dengan bentuk soal objektif tes pilihan ganda dengan empat opsi pilihan jawaban. Komposisi instrument tes adalah 30% kompetensi pedagogik dan 70% kompetensi profesional dengan waktu pengerjaan soal adalah 120 menit dan jumlah soal 80 dan100 butir soal (24 soal pedagogik dan 56 atau 76 soal profesional).

 

METODE PENELITIAN

Jenis penlitian adalah penelitian deskriptif. Tujuan penelitian untuk menggambarkan suatu keadaan/ fenomena yang diselidiki (arikunto, 2003), yaitu mencari gambaran tingkat capaian guru SMA mata pelajaran Bahasa Inggris pada aspek pedagogik dan profesioanl berdasarkan hasil UKG online tahun 2012.

Untuk mengetahui capaian kompetensi dan indikator pada aspek pedagogik dan profesional oleh guru SMA mata pelajaran Bahasa Inggris di provinsi NTB berdasarkan hasil UKG on line dilakukan rancangan penelitian sebagai berikut::

  1. Data hasil UKG online dikelompokkkan untuk tiap jenjang mata pelajaran
  2. Melakukan identifikasi indikator yang sama untuk seluruh peserta UKG
  3. Memasukkan data ketercapaian setiap indikator untuk seluruh guru di tiap kabupaten/kota
  4. Menghitung tingkat capaian untuk aspek pedagogik dan aspek profesional.
  5. Menghitung tingkat ktercapaian untuk tiap indikator pada aspek pedogogik dan profesional.
  6. Merumuskan rekomendasi bentuk tindakan lain berdasarkan hasil capaian indikator

 

Populasi penelitian ini adalah guru SMA dan SMP mata pelajaran Bahasa Inggris di Provinsi NTB. Sampel penelitian adalah guru SMA dan SMP mata pelajaran Bahasa Inggris di Provinsi NTB yang mengikuti UKG online tahun 2012 sebanyak 204 orang guru SMA dan 400 orang guru SMP dengan menggunakan purposive sampling, sampel ditentukan dengan kriteria tertentu menjadi persyaratan mengikuti UKG online.

Data yang digunakan adalah data hasil UKG on line 2012 untuk guru SMA dan SMP mata pelajaran Bahasa Inggris di Provinsi NTB yang bersumber dari Seksi Sistem Informasi (SI) Lembaga Pejamaninan Mutu Pendidikan (LPMP) provinsi NTB. Jenis data meliputi data jumlah soal benar yang dikerjakan oleh guru Bahasa Inggris, serta data capaian indikator pada kompetensi pedagogik dan profesional.

Instrument penelitian menggunakan tabel isian jumlah guru yang tercapai dan belum tercapai untuk tiap indikator kompetensi. Tabel isian berikutnya berupa jumlah guru yang memperoleh rekomendasi mengikuti diklat tingkat dsar, lanjut dan pengembangan.

Data dikelompokkan berdasarkan kesesuaian antara indikator dan aspek kompetensi per kabupaten/ kota. Penggabungan data menjadi data provinsi. Arikunto, 2002, Kategori hasil capaian indikator tiap-tiap aspek kompetensi dikelompokkan menjadi:

Tabel. 3.1. Kategori Pencapaian kompetensi

No

Kategori

% Pencapaian

1

Sangat memuaskan (SM)

80,01-100

2

Memuaskan (M)

62,60-80,00

3

Cukup memuaskan (CM)

57,00-62,50

4

Kurang memuaskan (KM)

41,00-56,00

5

Tidak memuaskan (TM)

0,00-40,00

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil.

  1. Capaian kompetensi guru SMA dan SMP mata pelajaran Bahasa Inggris di Provinsi NTB.

Berdasarkan hasil UKG online bagi guru SMA dn SMP mata pelajaran Bahasa Inggris di Provinsi NTB diperoleh nilai rata-rata capaian pada aspek pedagogik dan profesional sebagai berikut:

  1. Kompetensi pedagogik

Tabel 4.1. persentasi jumlah guru terhadap pencapaian kompetensi pedagogik

No.

Kab. / Kota

SMA

SMP

 

 

(%)

Kategori

(%)

Kategori

1

Kota Mataram

49,82

KM

48,45

KM

2

Lombok Barat

45,84

KM

42,53

KM

3

Lombok Tengah

42,10

KM

39,83

TM

4

Lombok Timur

48,00

KM

40,26

KM

5

Sumbawa Barat

42,44

KM

45,96

KM

6

Sumbawa

43,54

KM

39,51

TM

7

Dompu

36,98

TM

37,11

TM

8

Kota Bima

38,90

TM

32,92

TM

Prov. NTB

43,45

KM

40,82

KM

 

 

 

  • Kompetensi Profesional

Tabel 4.2. Persentase jumlah guru terhadap pencapaian kompetensi profesional

No.

Kab. / Kota

SMA

SMP

 

 

(%)

Kategori

(%)

Kategori

1

Kota Mataram

41,61

KM

43,03

KM

2

Lombok Barat

35,01

TM

51,03

KM

3

Lombok Tengah

33.13

TM

33,51

TM

4

Lombok Timur

38,18

TM

41,50

KM

5

Sumbawa Barat

38,00

TM

56,70

KM

6

Sumbawa

39,89

TM

38,37

TM

7

Dompu

34,44

TM

44,98

KM

8

Kota Bima

36,42

TM

29,05

TM

Prov. NTB

37,09

TM

42,27

KM

 

  1. Capaian indikator pada aspek kompetensi pedagogik dan profesional

1 .Aspek pedagogik

Diperoleh rata-rata persentase pencapaian guru untuk setiap aspek pada kompetensi pedagogik yang diujikan sebagai berikut:

Tabel. 4.3. capaian kompetensi pedagogik guru Bahasa Inggris Prov. NTB

No

Aspek

SMA

SMP

 

 

%

Capaian

Kategori

%

Capaian

Kategori

1

Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual

33,75

TM

33,47

TM

2

Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik

66,01

M

41,61

KM

3

Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu

40,54

TM

43,86

KM

4

Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

37,67

TM

40,87

KM

5

Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.

45,29

KM

40,79

KM

6

Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

52,35

KM

18, 52

TM

7

Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.

19,05

TM

56,33

KM

8

Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

53,25

KM

41,33

KM

9

Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.

34,60

TM

42,30

KM

10

Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

52,03

KM

42,13

KM

Rata-rata

43,45

KM

40,82

KM

 

                                   

  1. Aspek Profesional

Diperoleh persentase pencapaian guru untuk tiap aspek profesional yang diujikan sebagai berikut:

Tabel 4.4. capaian kompetensi profesional guru Bahasa Inggris Prov. NTB

 

No

Aspek

SMA

SMP

 

 

% capaian

Kategori

% capaian

Kategori

1

Memahami unsur language features dalam konteks

32,66

TM

34,46

TM

2

Memahami makna dalam teks fungsional pendek tertulis

39.04

TM

46,84

KM

3

Memahami makna teks tertulis berupa esesi dalam berbagai genre yang digunakan dalam kehidupan nyata sehari-hari

39,56

TM

45,49

KM

Rata-rata

37,09

TM

42,27

KM

 

Pembahasan.

  1. Capaian Kompetensi Pedagogik

      Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata persentase jumlah terhadap ketercapaian kompetensi pedagogik untuk guru SMA dan SMP masing sebesar sebesar 43,45% dan 40,82 dengan kategori Kurang memuaskan. Capaian aspek kompetensi pedagogikoleh guru SMA mata pelajaran Bahasa Inggris yang masih kurang memuaskan antara lain: memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran; memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki; menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar; dan melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Sementara itu capaian aspek kompetensi pedagogik yang tidak memuaskan terjadi pada aspek-aspek: menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual; mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu; menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik; berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik; dan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. Hanya satu aspek yang kategori memuaskan yang hanya dicapai guru SMA yaitu aspek penguasaan teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. Sedangkan pencapaian kompetensi pedagogik guru SMP terdapat delapan dari sepuluh aspek kompetensi pedagogik yang diujikan berada pada kategori kurang memuaskan. Dua aspek kompetensi yang pencapaiannya tidak memuaskan yaitu: menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual; dan aspek memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

Menurut Arikuto(2003) bahwa kemampuan menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar adalah kemampuan guru dalam memahami dan menerapkan prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, menyusun instrument penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar hingga menentukan prosedur penilaian dan ealuasi proses dan hasil belajar. Berdasarkan standar penilaian, setiap guru menyelenggarakan penilaian yang autentik meliputi penilaian pengetahuan, keterampilan dan sikap. Selama beberapa tahun belakangan ini penerapan penilaian masih terfokus pada penilaian penilaian pengetahuan saja. Kenyataan inilah yang mendukung hasil bahwa kompetensi guru bahasa inggris dalam penyelenggaraan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar masih kurang.

      Pembelajaran dikatakan berhasil manakala proses pembelajaran dilaksanakan secara bermakna. Salah satu proses pembelajaran adalah kegiatan penilaian. Seorang guru dapat mengukur kemmpuan mengajarnya ketika sudah dapat memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. Apabla hasil penilaian diperoleh, guru dapat memanfaatkannya berbagai tujuan untuk meningkatan mutu belajar., misalnya melalui tindakan reflektif seperti melakukan penelitian kelas berdasarkan informasi hasil observasi pembelajaran dan merancang penelitian tindakan kelas untuk meningatkan kualitas pembelajaran.

 

  1. Capaian kompetensi profesional

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata persentase ketercapaian kompetensi profesional guru SMA mata pelajaran Bahasa Inggris sebesar 37,09% dengan kategori tidak memuaskan. Ketiga aspek pada kompetensi profesional yang tidak memuaskan tersebut yaitu: pemahaman unsur language features dalam konteks (32,66%); pemahamnan makna dalam teks fungsional pendek tertulis pencapaian kompetensi (39,04%); dan aspek pemahaman makna teks tertulis berupa esesi dalam berbagai genre yang digunakan dalam kehidupan nyata sehari-hari (39,56).

Capaian aspek kompetensi profesional oleh guru SMP mata pelajaran Bahasa Inggris lebih tinggi daripada capaian guru SMA di atas yaitu sebesar 42,27% dengan kategori Kurang Memuaskan. Kompetensi yang kurang memuaskan tersebut terdapat pada aspek kemampuan guru dalam memahami makna dalam teks fungsional pendek tertulis, dan aspek pemahaman makna teks tertulis berupa esesi dalam berbagai genre yang digunakan dalam kehidupan nyata sehari-hari. Adapun aspek yang tidak memuaskan pencapaiannya yaitu pada aspek memahami unsur language features dalam konteks.

 

 

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan maka disimpulkan sebagai berikut

  1. Tingkat kompetensi guru SMA dan SMP mata pelajaran Bahasa Iinggris di Provinsi NTB pada kompetensi pedagogik tergolong kategori Kurang memuaskan
  2. Capaian pada kompetensi profesioanal guru SMA mata pelajaran bahasa Inggris di Provinsi NTB tergolong tidak memuaskan, sedangkan capaian guru SMP pada mata pelajaran yang sama menunjukkan pencapaian aspek kompetensi profesional masuk kategori Kurang Memuaskan.
  3. Tingkat pemahaman guru bahasa inggris SMA di Provinsi NTB pada kompetensi pedagogik yang harus ditingkatkan adalah pada aspek-aspek yang masih kurang memuskan dan tidak memuaskan (sebanyak 9 aspek). Sedangkan aspek yang memuaskan hanya1 (satu) aspek yakni penguasaan teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. Pada kompetensi profesional, aspek-aspek yang harus mendapat perhatian untuk ditingkatkan adalah pada semua aspek kompetensi profesional yang diujikan pada UKG. Sedangkan capaian Guru SMP mata pelajaran Bahasa Inggris pada semua aspek pedagogik yang diujikan (sepuluh aspek) harus ditingkatkan karena berada pada kategori kurang memuaskan dan tidak memuskan. Demikian juga dengan aspek kompetensi profesional yang diujikan, semuanya harus ditingkatkan karena berada pada kategori Kurang Memuaskan dan Tidak Memuaskan

 

Saran

     Beberapa saran yang ditujukan kepada berbagai pihak untuk ditindak lanjuti adalah sebagai berikut:

  • Pada aspek aspek-aspek yang masih kurang dan tidak memuaskan yang masih kurang diharapkan supaya guru melakukan pengembangan diri baik itu lewat kegiatan MGMP maupun kegiatan diklat.
  • Dalam rangka meningkatkan mutu guru bahasa inggris di Provinsi NTB, perlu dilakukan kegiatan:
  1. Pelatihan tentang penyelenggaraan penilaian dan evaluasi hasil belajar,
  2. Pengembangan profesi bagi guru melalui tindakan reflektif,
  3. Pendalaman materi mata pelajaran,

 

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara

Hasan, M. Iqbal. 2002. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan pemerintah epublik Indonesia nomor 32 tahun 2013 entang perubahan atas peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional Pendidikan

Sudrajat, Akhmad. 2008. Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru. Available on : http: www.psb-psma.org/ content/blog/peran kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru (accessed 12 November 2008)

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Uzer M U, 2002. Menjadi Guru Profesional. Bnadung : Remaja Rosdakarya

 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun