Mohon tunggu...
Humaniora

Komparasi Pencapaian Kompetensi Guru Bahasa Inggris di NTB

19 Agustus 2015   13:22 Diperbarui: 19 Agustus 2015   13:28 1214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

42,27

KM

 

Pembahasan.

  1. Capaian Kompetensi Pedagogik

      Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata persentase jumlah terhadap ketercapaian kompetensi pedagogik untuk guru SMA dan SMP masing sebesar sebesar 43,45% dan 40,82 dengan kategori Kurang memuaskan. Capaian aspek kompetensi pedagogikoleh guru SMA mata pelajaran Bahasa Inggris yang masih kurang memuaskan antara lain: memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran; memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki; menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar; dan melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Sementara itu capaian aspek kompetensi pedagogik yang tidak memuaskan terjadi pada aspek-aspek: menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual; mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu; menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik; berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik; dan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. Hanya satu aspek yang kategori memuaskan yang hanya dicapai guru SMA yaitu aspek penguasaan teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. Sedangkan pencapaian kompetensi pedagogik guru SMP terdapat delapan dari sepuluh aspek kompetensi pedagogik yang diujikan berada pada kategori kurang memuaskan. Dua aspek kompetensi yang pencapaiannya tidak memuaskan yaitu: menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual; dan aspek memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

Menurut Arikuto(2003) bahwa kemampuan menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar adalah kemampuan guru dalam memahami dan menerapkan prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, menyusun instrument penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar hingga menentukan prosedur penilaian dan ealuasi proses dan hasil belajar. Berdasarkan standar penilaian, setiap guru menyelenggarakan penilaian yang autentik meliputi penilaian pengetahuan, keterampilan dan sikap. Selama beberapa tahun belakangan ini penerapan penilaian masih terfokus pada penilaian penilaian pengetahuan saja. Kenyataan inilah yang mendukung hasil bahwa kompetensi guru bahasa inggris dalam penyelenggaraan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar masih kurang.

      Pembelajaran dikatakan berhasil manakala proses pembelajaran dilaksanakan secara bermakna. Salah satu proses pembelajaran adalah kegiatan penilaian. Seorang guru dapat mengukur kemmpuan mengajarnya ketika sudah dapat memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. Apabla hasil penilaian diperoleh, guru dapat memanfaatkannya berbagai tujuan untuk meningkatan mutu belajar., misalnya melalui tindakan reflektif seperti melakukan penelitian kelas berdasarkan informasi hasil observasi pembelajaran dan merancang penelitian tindakan kelas untuk meningatkan kualitas pembelajaran.

 

  1. Capaian kompetensi profesional

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata persentase ketercapaian kompetensi profesional guru SMA mata pelajaran Bahasa Inggris sebesar 37,09% dengan kategori tidak memuaskan. Ketiga aspek pada kompetensi profesional yang tidak memuaskan tersebut yaitu: pemahaman unsur language features dalam konteks (32,66%); pemahamnan makna dalam teks fungsional pendek tertulis pencapaian kompetensi (39,04%); dan aspek pemahaman makna teks tertulis berupa esesi dalam berbagai genre yang digunakan dalam kehidupan nyata sehari-hari (39,56).

Capaian aspek kompetensi profesional oleh guru SMP mata pelajaran Bahasa Inggris lebih tinggi daripada capaian guru SMA di atas yaitu sebesar 42,27% dengan kategori Kurang Memuaskan. Kompetensi yang kurang memuaskan tersebut terdapat pada aspek kemampuan guru dalam memahami makna dalam teks fungsional pendek tertulis, dan aspek pemahaman makna teks tertulis berupa esesi dalam berbagai genre yang digunakan dalam kehidupan nyata sehari-hari. Adapun aspek yang tidak memuaskan pencapaiannya yaitu pada aspek memahami unsur language features dalam konteks.

 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun