Mohon tunggu...
Agung Soni
Agung Soni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bismillah...Alhamdulillah Wa syukurillah

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Cegah Lintah Darat Merajalela dengan GNNT

21 Desember 2014   18:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:48 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_384662" align="aligncenter" width="560" caption="Ilustrasi rentenir. (Warta Kota/Nur Ichsan)"][/caption]

Ini cerita dari saudara ipar di Lampung.

Biasanya saat lebaran, saya bersama keluarga selalu mudik ke rumah mertua di Lampung. Tepatnya di Kecamatan Sribhawono Lampung Timur. Dan saat berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara, pasti ada saja cerita yang bisa dibagikan kepada saya tentang orang, makanan, tempat, dan segala hal yang "up to date" di Lampung.

Buat saya, ada yang menarik dari kisah ipar di sana. Di zaman modern, saat pemerintah memberantas gerakan pungli, korupsi, dan suap-menyuap, fakta di lapangan ternyata menunjukkan kalau masyarakat pedesaan belum sepenuhnya bisa lepas dari pengaruh lintah darat atau rentenir.

Bunganya mengerikan. Hampir menyentuh angka 5% sampai 10% per bulan! Metode angsuran bunga fix dan kalau mereka sangat membutuhkan, ikhlas saja dibebani bunga sampai 25% per bulannya.

"Iya lah mas, wong itu khan mboten ngagem jaminan. Dadine gampang, ora nganti sedino 'mpun megang arto" (Karena tidak pakai jaminan, mudah. Tidak sampai sehari sudah cair uang)," cerita adik ipar saya.

Mengerikannya karena selain bunga yang mencekik, dengan mudahnya rentenir melakukan eksekusi barang berharga sampai ada yang kehilangan ruko juga pernah terjadi. Ini sangat disesali karena dengan bertebarnya bank yang memenuhi penjuru desa seperti BRI, fakta berbicara lain.

Ada banyak sebab mengapa warga pedesaan masih memakai uang rentenir. Bisa karena hubungan kekerabatan, karena adanya kemudahan tanpa jaminan dan juga rentenir tidak akan melibatkan polisi/hukum (menurut pendapat beberapa orang desa yang saya temui memakai jasa rentenir).

Ada beberapa cara yang sebenarnya bisa memberantas para rentenir itu beraksi.

1. Pola pikir warga desa harus diubah terlebih dahulu agar menghindari rentenir.

Rentenir umumnya kaum borju yang hidup di desa juga. Ciri mereka biasanya sangat mudah dikenali. Dan mereka, di zaman modern sekarang ini bukan seperti tukang kredit yang berjalan keliling pasar membawa tas hitam kecil dan buku catatan hutang piutang yang sudah kumal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun