Mohon tunggu...
Agung Soni
Agung Soni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bismillah...Alhamdulillah Wa syukurillah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

1 Jam Bersama Tjiptadinata Effendi dan Roselina

1 Maret 2014   23:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:20 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Pagi ini saya harus bertemu Oppa dan Oma ! ", jerit batin ini.

Selepas Subuh , penulis membaca artikel Oppa tentang Pemeriksaan Imigrasi Garuda Sydney-Denpasar yang sangat baik pelayanannya. Dan entah mengapa hati jadi riang gembira. Bukan saja semalam habis melihat Mbak Ilyani Sudradjat yang brilyan di TVOne saja, tapi pagi ini saya harus berusaha bisa menemui Opa Tjip ( sapaan akrab penulis pada beliau ) dan Oma Lina. Beliau berdua sedang ada di Pulau Bali menghadiri pernikahan anak keponakan di Kuta.

Dimana beliau menginap , itulah pertanyaan saya dalam hati. Saya mencoba menelusuri komentar Opa di artikel terakhir beliau tanggal 28 Februari kemarin. Alhamdulillah, beliau menginap di CourtYard By Marriot Hotel Nusa Dua.

Jam menunjukkan pukul 08.15 WITA. Bergegas dengan motor andalan, saya memacu motor menuju kawasan BTDC Nusa Dua. Modal nekat karena saya hampir tidak bisa kontak telpon Opa atau menanyakan Opa sedang berada di mana. Untung-untungan , pikir saya. Kalau Opa dan Oma tidak berada di hotel, saya pasrah. Mungkin bukan nasib baik untuk bisa bertemu beliau berdua yang selalu menjadi inspirasi banyak kompasianer dan pembaca setia mereka.

Resepsionis Hotel sempat membuat jantung saya berdebar kencang. "Tidak ada yang namanya Ciptadinata.", ujarnya sambil memandangi layar PC. "Oh, huruf depannya pakai Te Je , Mba..", kata saya lagi. Dan nasib baik berpihak pada saya. Saya disambungkan dengan telepon kamar beliau.  "Opa, saya Agung Soni, Kompasiana.", kata saya di telpon. Kami pun berjanji akan ketemuan di lobby hotel utama.

Beberapa menit kemudian, dengan pakaian batik berwarna hijau gelap, seorang pria berjalan menuju saya. Ya Tuhan, ini Opa....

Saya pun menghampiri beliau. Mencium tangan kanannya dan menyapa beliau. Opa Tjip memang orang yang ramah dan humble. Kami pun duduk berdua di sofa.

" Apa kabar , Opa ?", tanya saya. "Sehat Opa?".

"Iya, Puji Tuhan. Sehat. Dulu saya pernah terkena stroke dan sekarang sudah sehat", jawab Opa Tjip ramah.

Kami berdua seperti anak dan bapak yang sudah lama tidak bertemu. Ada perasaan senang campur aduk bahagia yang membuat saya tidak ingin cepat-cepat mengakhiri percakapan. Selalu muncul pembahasan baru. Terkadang Opa Tjip juga membuat joke segar.

Tidak lama berselang, seorang ibu berpakaian putih lurik bercelana hitam panjang menghampiri kami. Beliau saya yakini Oma Lina. Oma Lina pun duduk bergabung bersama kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun