Saya mendekati salah satunya yang sedang duduk. Namanya Mba Dea. Ia menuturkan kalau kegiatan pelayanan medis ini sudah berlangsung 2 tahun terakhir. Dan ini menjadi jadwal tetap sejak April 2012 di setiap hari minggu mulai pukul 07 pagi hingga pukul 10.30 WITA.
Pelayanan sejak buka sampai tutup sangat padat. Hanya dipayungi pohon beringin rimbun dengan membawa kursi belajar yang bermeja, mereka melayani hampir 200 sampai 300 orang selama 4 jam. Meja pelayanan disediakan 8 meja medis.
[caption id="attachment_369300" align="aligncenter" width="613" caption="Antrian Pelayanan Medis di Lapangan Renon Setiap Minggu Ramai Pengunjung"]
Penggagas ide ini adalah sebuah badan semi otonom di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana bernama "Tim Bantuan Medis Janar Duta" disingkat TBM Janar Duta. Badan ini berdiri sejak 20 November 1991. Dengan misi dan visi yang dibawa adalah menyalurkan dan mengembangkan aspirasi, minat, bakat, dan kreativitas mahasiswa dalam menghayati dan mengamalkan nilai-nilai sosial kemanusiaan dan pengetahuan di bidang medis serta kegiatan alam. Dan fokus misi yang dibawa di Lapangan Renon adalah membantu warga yang sedang berolahraga bila tiba-tiba mengalami lecet, luka jatuh atau kecelakaan yang mendadak terjadi di sekitar Lapangan.
"Biasanya kami ada 20 sampai 30 orang, Mas. Tapi karena ini berbenturan dengan kegiatan yang sama di kampus, kami dibagi menjadi 2 kelompok.", jelas mba Dea kepada saya.
Pelayanan medis yang dilakukan adalah seperti pemeriksaan cek tekanan darah, BMI, lingkar perut, serta serangkaian tes menggunakan timbangan BFS (Body Fat Scale). Juga konsultasi seputar masalah gizi dan kesehatan warga.
[caption id="attachment_369302" align="aligncenter" width="400" caption="Pelayanan Tekanan Darah (dok.pri)"]
Animo dari warga yang sedang berada di Lapangan Renon sangat luar biasa. Mereka rela berbaris rapi untuk antri mendapatkan pelayanan gratis dari para "malaikat tak bersayap" ini. Dari yang muda hingga manula, baik perempuan maupun lelaki. Semua memiliki keinginan untuk bisa diperiksa kesehatannya.
Saya pun menanyai salah seorang pasien bernama Ketut Sandi (30). Ia menyebut sedang mengantarkan ibunya untuk diperiksa tekanan darahnya di pos kesehatan TBM Janar Duta ini setiap hari minggu. "Lumayan, saya sekalian berolahraga dan ibu bisa senang diperiksa di sini," senyum Ketut kepada saya.
Para mahasiswa ini melakukan kegiatan pemeriksaan medis juga tetap harus melewati berbagai serangkaian pelatihan di lingkungan kampusnya. Mereka adalah mahasiswa baru yang masih "fresh" duduk di bangku perguruan tinggi. Pelatihan yang mereka jalani sangat banyak. Dari penanganan penderita asma, jantung hingga luka trauma di sekitar lapangan.
"Jadi buat warga , tidak usah khawatir untuk kualitas pelayanan, kami juga sudah terlatih. Sedangkan untuk pasien gawat darurat yang terjadi disini, kami langsung bawa lari dan direferensikan ke Rumah Sakit Sanglah yang dekat dari sini," jelas Mba Dea kepada saya.