Inilah yang tidak dicermati oleh warga masyarakat calon pembeli. Sudah tergiur dengan harga murah, tanpa adanya chek dan richek , langsung main bayar dan transfer kepada penipu itu.
2. Penipu Selalu Minta Uang Tambahan Ketika Barang Belum Dikirimkan.
Ini menimpa seorang korban bernama Aya (Siti Nurkhayatin ) sebagai Pemilik Aya Shop memesan Camera Canon EOS 650D yang dijual pasaran seharga 8 Juta-an hanya ditawarkan seharga Rp.2 Juta oleh Desy dengan PIN BB 2A6C53A4. Desy berpura-pura sebagai petugas dari Java Media Elektronik beralamatkan di Rimo Lantai 2 Jalan Diponegoro 136 Denpasar.
Desi memberikan no REK BRI 002801058448507 atas nama REZA MULYADI sebagai rekening penerima transfer pembayaran. Dan Aya telah melakukan transfer / pengiriman uang ke no REK BRI 002801058448507 atas nama REZA MULYADI sejumlah Rp.2.070.000,- pada hari Selasa tanggal 9 Desember 2014 jam 15:03:03 WIB.
Lucunya, sehari setelah ditransfer Sdri. Desi meminta uang tambahan lagi kepada Aya dengan alasan barang pesanan Aya ditahan oleh Petugas Bandara sebanyak Rp.1.800.000,-.
[caption id="attachment_382390" align="aligncenter" width="248" caption="dok.pri"]
Desi pun mengalihkan tanggung jawab kepada temannya bernama Agung Prasetyo yang disebut sebagai bendahara toko sekaligus petugas kurir JNE. (Aneh ya.. ada bendahara toko plus petugas kurir JNE ?). Dan jelas saja, karena namanya penipuan, walaupun sudah dikirimkan uang tambahan, sampai dunia kiamat juga, gak bakalan korban akan menerima barang yang dipesannya atau minimal uang dikembalikan.
Benar-benar aneh, awalnya Desi mengaku barang ditahan bandara, dan Agung Prasetyo mengaku kalau barang ditahan oleh JNE.
[caption id="attachment_382389" align="aligncenter" width="238" caption="dok.pri"]
[caption id="attachment_382391" align="aligncenter" width="215" caption="dok.pri Akhirnya Penipu menyebut "]
Korban sudah banyak berjatuhan gegara Iklan BBM sesat menyesatkan ini. Dan yang ketiban sial adalah Pak Eko Teguh, kawan saya yang nama usahanya dicatut ini. Dengan berbagai penjelasan baik disebar melalui media sosial dan juga web blog milik Pak Eko, tetap saja banyak korban yang mencari Pak Eko Teguh dan menelpon.