Kerja sambil kuliah? Why Not !
[caption id="" align="aligncenter" width="654" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]
Itulah yang banyak dilakoni anak muda zaman sekarang. Termasuk saya dahulu. Dan itu sangat berharga buat perjalanan hidup anak manusia yang cerdik menyiasati masa depan. Dan selalu muncul rasa kebanggaan di dada, ketika melihat ada anak muda yang bisa berhasil dalam menyelesaikan pendidikan tingginya dan memiliki karir cemerlang sekaligus.
Sebut saja, Aldo, mantan rekan sejawat saya dulu saat bekerja di sebuah perusahaan. Kami sama-sama memiliki kemiripan. Sama-sama berlatar belakang dari keluarga yang sederhana tapi orang tua memiliki cita-cita yang tinggi pada anak-anaknya. Sama-sama menyenangi makan sea food sambil berdiskusi apa saja. Dan sama-sama ingin sukses berbarengan antara pekerjaan dan kuliah. Walaupun sama dalam fakultas ekonomi, Aldo lebih menyukai jurusan akuntansi, sedang saya memilih ekonomi managemen.
Sebenarnya berat juga menjalani hidup sebagai karyawan sekaligus sebagai mahasiswa. Dua-duanya memiliki resiko kegagalan dan dua-duanya membutuhkan konsentrasi dan daya konsentrasi yang maksimal. Cuma ya itu, entah nasib atau memang perjalanan hidup seorang manusia sudah berbeda dengan yang lain, terkadang mahasiswa yang bekerja itu tidak sukses di salah satunya atau malahan bisa gagal kedua-duanya. Dan inilah yang tidak pernah saya harapkan terjadi pada diri saya. Namun sayang ternyata keberuntungan kurang berpihak kepada Aldo. Aldo harus banyak mengulang mata kuliah karena nilai-nilainya banyak yang kurang baik untuk dijadikan prasyarat kelulusan. Mengapa bisa terjadi seperti ini ?
Berdasarkan dari kasus Aldo dan beberapa teman yang mengalami kejadian serupa, akhirnya saya bisa mengambil beberapa kesimpulan. Ada 5 Faktor kesalahan anak muda yang kerja sambil kuliah. Nanti kalau dalam uraian saya ada yang kurang setuju, mohon dikoreksi ya. Karena namanya juga pendapat manusia, bisa salah bisa benar. Asal kita bisa membuka wacana diskusi sehat ya... hehehe...
1. Diri Ini Adalah Musuh Utama
Terutama rasa malas, rasa lelah yang menyelimuti anak muda. Lelah pulang bekerja karena volume kegiatan kerja tinggi dan intensitas mobilitas juga tinggi, mengakibatkan kita kelelahan dan jatuh-jatuhnya malas melakukan apa saja. Termasuk rasa jenuh dari berulang-ulangnya ritme pola kegiatan kita yang itu-itu saja.
Solusi : Harus dipaksa ! itulah yang menggema dalam jiwa saya, setiap rasa malas dan jenuh menghinggapi dengan mengenang kembali betapa masa depan ini tidak bisa diubah kecuali oleh diri kita sendiri.
2. Terlalu Banyak Berangan-angan dan kemauan tapi Nol dalam pelaksanaan Karena Senang Menunda
Nanti habis pulang kerja saya mau buat resume mata kuliah X. Nanti malam mau buat notes bab Y. Dan itu semua ternyata hanya ber-angan-angan dan tingginya kemauan tapi nol dalam pelaksanaannya. Paham khan mengapa jadi gagal nulis resume, gagal bikin catatan kecil karena ada kata "NANTI". Nanti , nanti, nanti ..mengapa tidak dijadikan "PASTI" ?