Strategi Perang yang digunakan KPSI :
- Dalam hal ini KPSI kurang ber-hati2 karena terlalu bernafsu menyerang celah kesalahan PSSI akhirnya membuka diri kelemahannya sendiri. Misal : Tim PSSI kalah 10-0 disebut tim Tarkam, tapi Timnya KPSI malah cari lawan Klub TARKAM oztrali untuk official int. friendly walaupun menang 8-0 dan 10- 0. Apabila KPSI mau sedikit menahan diri dan melakukan revolusi melalui alat LEGAL (bukan mayoritas) pasti KPSI menang.
- KPSI memang memanfaatkan  arus informasi dan media massa sebagai propaganda, tapi KPSI lupa yang namanya pemilahan dan penggunaan informasi sesuai "kondisi lapangan". Saat ini di lapangan (Masyarakat Indonesia) sedang anti "janji" dan lebih suka "bukti", maka kekalahan KPSI sudah di depan mata saat mereka mengeluarkan janji-janji via media massa (misal janji KPSI bahwa Tim KPSI lebih hebat dari Tim PSSI walau hingga hari baru sekali (mungkin satu-satunya) menang melawan Klub JeGer allstar di Oztrali, juga janji akan tampil di AFF walaupun akhirnya ditolak oleh AFC), padahal di saat yang sama PSSI secara diam-diam bekerja memenuhi janji mereka.
- Sebuah Kekalahan juga tidak lepas dari adanya kepemimpinan yang buruk. Seorang Pemimpin yang mudah marah, sering mengambil keputusan dengan emosi, merasa paling benar sendiri, menganggap bawahan harus diperintah dan bukan diajak kerjasama, suka janji meremehkan orang -- akan mudah dikalahkan karena pemimpin seperti ini akan membuat banyak kesalahan/blunder.
- KPSI kurang memperhatikan Peran Logistik . Yang dimaksud Logistik adalah dukungan LEGAL untuk KPSI. Adakah Legalitas berdirinya KPSI sebagai pengurus Sepak  Bola Indonesia???  kalau ada maka AFC dan FIFA tidak akan menolak mereka di AFF (ingat: diakui HIDUP bukan berarti LEGAL)
- Yang terakhir KPSI kurang memperhatikan adanya FAKTOR NASIONALISME. TIMnas PSSI maju sebagai wakil INDONESIA, bukan wakil PSSI, karena PSSI cuma pengurus/pengayom. Oleh sebab itu, pelarangan dan pemberian sanksi terhadap bawahan KPSI yang ikut TIMnas Indonesia yang dibentuk oleh PSSI adalah kesalahan FATAL.
Merujuk Analisa di atas, maka untuk Penulis menyarankan agar Pengurus KPSI memperdalam Buku "Art of War" buatan Sun Tzi sehingga ke depan masih dapat Bertahan melawan PSSI dalam rangka merebutkan wilayah Sepak Bola INDONESIA.
Penulis
NB: ini adalah tulisan pertama Penulis apabila ada kesalahan dalam kata-kata Penulsi mohon maaf. Dari dalam Hati Penulis hanya ingin berbuat baik untuk sesama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!