Mohon tunggu...
amien istiarto
amien istiarto Mohon Tunggu... -

aku adalah aku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Primitive Love 3 (part 2)

26 Desember 2011   00:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:45 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Acara berlangsung lumayan lama, hingga hampir jam 10 malam. Acara formalnya sih Cuma 1 jam-an, sisanya ramah tamah, cerita sana sini, ngalor ngidul, tentang pengalaman hidup dan belajar di luar kota, tentang kehidupan kampus, tentang nostalgia masa sekolah, dan satu yang tak terlewatkan, kisah cinta dan asmara, he...

Satu persatu teman teman pulang, tinggal aku, irma, tio dan nano untuk beres beres tempat. Ali sudah pulang bareng bayu, 2 sepupu ini ada acara keluarga katanya.

“Tampaknya kita akan kebagian pulang paling malem ton”, ujar irma dengan suara merdunya.

“Yaah, mau gak  mau harus mau ma, panitia …” sambutku sok pasrah. Tapi itu Cuma untuk ngayem ayemi irma aja, batinku girang sebenarnya, kapan lagi bisa sedekat ini dengan irma, he..

“Eh, ntar aku dianterin pulang ya ton! sudah malem nih!” pinta irma dengan nada merajuk.

“gak berani pulang sendiri pho? Udah gedhe kok masih ninta dianterin!”, candaku, dengan wajah sok jual mahal.

“kalau ada apa apa denganku gimana? Kamu yang tanggung jawab yoo, kan kemarin kamu yang minta ijin ma ibu”, jawab irma merajuk.

“kalau pulang ma aku memangnya dirimu gak takut pho kalau tak apaapain ntar”, sambarku dengan senyum tentunya, biar tidak kelihatan penjahatnya,he..

Emang kamu berani?”, tantang irma. Belum sempat kujawab, irma dah nrocos lagi,

“Niiiihhh…..” tambah irma sambil mengepalkan tangan ke arahku. Tapi semnyumnya tak terlepas dari mukanya, tanda kalau dia bercanda.

“iya iya, ntar tak anter pulang, apa sih yang enggak buat neng irma..”godaku. tak lupa kutambah dengan senyum tipis dan sedikit kerlingan mata kiriku.  cyaaaa....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun