Memperingati Lustrum ke 14 UM, Mahasiswa HKn FIS Menyelenggarakan Proyek Belajar Politik Bersama PDIP guna Mewujudkan SDG 16

Mahasiswa jurusan Hukum dan Kewarganegaraan yang beranggotakan 9 orang, dengan anggota kelompok sebagai berikut: Anisa Bella, Imroatul Mufidah, Inka Dwi Lestari, Inviona Ratu, Keke Aqila, Takfiki Ilma, Wiji Astuti, Wilda Amalia Putri, serta Yeni Rahmawati melakukan dialog interaktif dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) di kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Malang yang berlokasi di Jl. Raden Panji Suroso No.5c, Polowijen, Kec. Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur. Kegiatan yang berlangsung pada Senin, 13 Mei 2024 ini bertujuan untuk memperdalam dan memperluas wawasan tentang ilmu politik secara langsung dari partai politik sebagai infrastruktur politik.

Dialog interaktif ini dihadiri oleh Bendahara DPC PDI Perjuangan Kota Malang, Bapak Muhammad Zakaria yang berperan sebagai pembicara utama. Dalam kesempatan tersebut, beliau berbagi wawasan tentang dinamika politik lokal, peran partai politik dalam demokrasi, serta strategi dan tantangan yang dihadapi oleh PDI Perjuangan dalam menjalankan program-programnya.

Para mahasiswa aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab, menggali lebih dalam tentang praktik politik sehari-hari, proses pengambilan keputusan di partai, serta bagaimana PDI Perjuangan berinteraksi dengan konstituen dan masyarakat luas. “Kami sangat mengapresiasi kesempatan ini. Langsung berdialog dengan tokoh partai memberikan pemahaman yang lebih nyata tentang bagaimana politik bekerja di tingkat lokal,” ujar salah satu mahasiswa peserta.

Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam memahami mekanisme dan realitas politik, serta menumbuhkan minat dan partisipasi mereka dalam proses politik di masa depan. Bendahara DPC PDI Perjuangan, Bapak Muhammad Zakaria, menyatakan harapannya agar dialog semacam ini dapat terus dilakukan untuk membangun generasi muda yang melek politik dan berkontribusi aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dengan kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoretis tetapi juga pengalaman praktis yang bisa menjadi bekal berharga dalam perjalanan akademik dan profesional mereka di bidang hukum dan kewarganegaraan.