PKM SIA, Pengabdian kepada Masyarakat Social in Action, memberikan kami pengalaman baru dalam mengabdi kepada masyarakat. Desa Kalisongo di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, menjadi tujuan kami. Dengan jumlah penduduk mencapai 8.000 orang, Desa Kalisongo terkenal karena komitmennya dalam menjaga dan melestarikan kesenian budayanya.
Di desa ini, kaya akan budaya lokalnya beberapa Budaya lokal yang ada pada Desa Kalisongo seperti  Kesenian Ande Ande Lumut "Ngudi Lestari Budhoyono", Seni Pencak Silat "Panca Manunggal', Kuda Lumping "Turonggo Joyo Mulyo', Kesenian Perkusi Kontemporer "Garuda Putih", Rumah Budhaya Cempluk "Sanggar Klampis Ireng", dan masih banyak lagi. Kesenian tersebut mencerminkan semangat warga Desa Kalisongo dalam menjaga warisan budayanya.
Namun, Desa Kalisongo juga menghadapi tantangan yang membutuhkan perhatian dan mendapatkan solusi. Salah satu masalah utamanya adalah kurangnya eksistensi dan representasi budaya lokal di media sosial. Padahal, budaya Desa Kalisongo memiliki potensi besar untuk dikenal lebih luas, terutama oleh generasi muda yang aktif di platform digital. Sayangnya, penggunaan media sosial sebagai sarana untuk mengenalkan dan menyebarkan budaya ini belum maksimal, sehingga visibilitas dan apresiasi terhadap budaya Desa Kalisongo masih rendah.
Untuk mengatasi hal ini, kami telah melakukan upaya kreatif dengan pembuatan video promosi yang menampilkan kekayaan budaya Desa Kalisongo. Dengan demikian, warisan budaya desa ini dapat dijaga dan dikenalkan kepada masyarakat yang lebih luas.
Selain fokus pada budaya, tim kami juga mengadakan sosialisasi untuk memperkenalkan beberapa produk seperti Qutanya, Your24, dan Carik Merona. Produk-produk ini diharapkan dapat membantu pelaku UMKM di Desa Kalisongo dalam mengembangkan model bisnis mereka, melalui expo dan sosialisasi door-to-door. Dengan langkah-langkah ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan desa dalam berbagai aspek.
Kegiatan PKM SIA di Desa Kalisongo dimulai dengan keberangkatan ditanggal 20 Juli 2024 dengan sambutan  hangat dari Kepala Desa Kalisongo bapak Siswanto, SP.  Dilanjut dengan Festival Bersih Desa yang menjadi Tema Festival tahun ini, yang dimulai dari tanggal 21 Juli 2024 sampai 22 Juli 2024 yang di isi dengan kegiatan Nyekar Leluhur, Khitanan Massal, Tumpengan, Santunan Anak Yatim, Malam Resepsi dan ditutup dengan Wayang Kulit Dalang Ki Hadi Siswoko Cak KOMET CS Bojonegoro, pada malam hari yang dapat dinikmati seluruh warga Desa Kalisongo. Hingga puncak acaranya yaitu Pawai Budaya yang dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2024 yang menampilkan kreasi budaya tiap RW Desa Kalisongo, diantaranya seperti Garuda Putih, Bantengan, Barongsai Singa Liar, dan sebagainya, tidak lupa dengan Tari Remo massal khas Malangan yang menjadi iconic pada acara ini. Dengan kontribusi seluruh masyarakat Desa Kalisongo dibantu dengan civitas akademik dari  Universitas Brawijaya yang bersatu dalam semangat gotong royong dan kebersamaannya mulai dari persiapan hingga hari H festival diadakan, sehingga festival mampu berjalan dengan lancar dan meriah.  Hal ini menjadikan sebuah bukti kuat bahwa tradisi mampu mempererat hubungan antarwarga.
Akhir kata, terima kasih kepada Desa Kalisongo yang telah menerima kami dengan hangat dan antusiasme yang tinggi. Pengalaman dan ilmu baru yang kami peroleh di sini akan menjadi bekal berharga yang akan kami terapkan dalam kehidupan kami ke depan. Kehangatan dan kebersamaan yang kami rasakan di desa ini akan selalu kami kenang.
Salam,
Tim P2MW