Mohon tunggu...
Tajullail Dasuqi M.
Tajullail Dasuqi M. Mohon Tunggu... Penulis - Selain mengaji juga menulis puisi

Tajullail Dasuqi M. lahir di Sampang 07 Maret 1992.Ia alumni Pondok Pesantren Raudhotul Ulum Arrahmaniyah (RUA)Pramian Taman Sreseh Sampang, dan melanjutkan perjalanan suluknya di Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran Sidoarjo. Puisi-puisinya termaktub dalam beberapa buku, di antaranya: Aquarium &Delusi (2016), Mantra (2017), Merah Marhaban (2018), Mahar Siul (2018), Bangkalan Literary Festival 2018 (2018) dan terpilih dalam buku antologi puisi Sastra Reboan #3 (2018). sampai saat ini selain mengaji ia masih menulis puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wahai Kekasih

12 November 2021   06:37 Diperbarui: 12 November 2021   06:50 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai kekasih
malam ini kami kembali melingkar
memanggil-manggil namamu
melangitkan shalawat dan salam

ya nabi salam alayka
ya rasul salam alayka
ya habib salam alayka
shalawatullahi alayka

Wahai kekasih
belum pernah kami serindu ini
sehingga mulut-mulut kami bernyanyi sendiri
sendi-sendi kami gemetar sendiri
tubuh-tubuh kami menari sendiri

Wahai kekasih
belum pernah kami secinta ini
setiap kali ada yang memanggil namamu
dada-dada kami mendidih
dada-dada kami terbakar
dada-dada kami mendidih dan terbakar
mendengar namamu

Wahai kekasih
dalam ujung ajal
setajam tiga ratus hujam pedang
engkau memanggil-manggil ummatmu
ummati ummati ummati

Wahai kekasih
betapa cinta ini tidak seimbang
betapa rindu ini tidak sepadan
engkau adalah matahari
engkau adalah rembulan
engkau adalah cahaya di atas cahaya
(nurun 'alan nur)

Ya Nabi ya Rasul ya Habib
wahai kekasih
cinta engkau kepada kami
adalah cinta cahaya kepada gelap

Kasih engkau kepada kami
adalah kasih cahaya kepada gelap

Sayang engkau kepada kami
adalah sayang cahaya kepada gelap

Rindu engkau kepada kami
adalah rindu cahaya kepada gelap 

Malam ini kami kembali melingkar
memanggil-manggil namamu
melangitkan shalawat dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun