Mohon tunggu...
Tajullail Dasuqi M.
Tajullail Dasuqi M. Mohon Tunggu... Penulis - Selain mengaji juga menulis puisi

Tajullail Dasuqi M. lahir di Sampang 07 Maret 1992.Ia alumni Pondok Pesantren Raudhotul Ulum Arrahmaniyah (RUA)Pramian Taman Sreseh Sampang, dan melanjutkan perjalanan suluknya di Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran Sidoarjo. Puisi-puisinya termaktub dalam beberapa buku, di antaranya: Aquarium &Delusi (2016), Mantra (2017), Merah Marhaban (2018), Mahar Siul (2018), Bangkalan Literary Festival 2018 (2018) dan terpilih dalam buku antologi puisi Sastra Reboan #3 (2018). sampai saat ini selain mengaji ia masih menulis puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ramal

15 April 2021   14:04 Diperbarui: 15 April 2021   14:11 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
drgaft on pinterest

Aku tak pernah mengutuk
sabda peramal tua itu
sebagai keniscayaan
apalagi namamu dan namaku
bernasib buruk di kemudian waktu

Rumah kita memang tidak saling berhadapan, Nay
dan tidak berarti tidurmu dan tidurku
saling membelakangi segala kemungkinan

Mari kita sulam kembali doa-doa
doa yang pernah dimiliki para Nabi
mari kita kutuk segala dugaan
dugaan buruk tentang namamu dan namaku
tentang rumahmu dan rumahku
tentang silsilahmu dan silsilahku
tentang segalamu dan segalaku

Sekali lagi, Nay
jodoh dan mati tak bisa ditafsiri

2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun